Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui Sekolah

Foto : Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah

RadarJateng.com, Pendidikan – Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang berarti mengukir. Membentuk karakter diibaratkan seperti mengukir di atas batu permata atau permukaan besi yang keras. Dari sini kemudian berkembang pengertian karakter yang diartikan sebagai tanda khusus atau pola perilaku

Menumbuh kembangkan nilai-nilai universal dan mengembangkan karakter bangsa sebaiknya dimulai sejak usia dini. Pada pendidikan anak usia dini sangat perlu untuk memperhatikan dan menerapkan pendidikan karakter demi masa depan anakanak Indonesia yang lebih baik. Anak usia dini dalam perkembangan yang paling cepat dalam berbagai aspek termasuk aspek agama, moral, sosial, intelektual, dan emosi.

Perlakuan pendidikan yang diberikan pada usia dini diyakini akan terpateri kuat di dalam hati dan pikiran anak yang jernih. Jika anak didik dengan baik, diberi contoh yang baik, dan dibiasakan hidup dengan nilai dan karakter yang baik, maka mereka cenderung menjadi orang yang baik yang berhati emas, berpikiran positif, dan berbudi mulia

Read More

Menurut Piaget (1965), perkembangan moral meliputi tiga tahap, yaitu (1) premoral, (2) moral realism, dan (3) moral relativism. Pendidikan karakter bukan sekedar membiasakan anak berperilaku baik, lebih dari itu, yaitu membentuk pikiran, watak, dan perilaku yang baik agar anak berhasil.

Bagaimana mengambangkan karakter pada anak usia dini di Sekolah? Pengembangan karakter untuk anak usia dini dilakukan melalui pembiasaan dan melalui kegiatan inti. Pengenalan melalui pembiasaan dilakukan melalui kegiatan keseharian, seperti mencuci tangan dan berdoa sebelum dan sesudah makan, bercermin dan merias diri, menyisir rambut, dan menata baju, membersihkan dan menata kelas sebelum pulang, berkebun, menanam pohon, dan merawat binatang. Pengenalan melalui kegiatan inti dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan, bermain, simulasi, dan kreasi sesuai capaian perkembangan dan tema.

Dengan pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya, Kecerdasan emosi ini adalah bekal yang penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Karakter yang diperkenalkan di sekolah meliputi nilai-nilai universal dan nasionalisme melalui cara-cara sederhana yang mudah dilakukan anak TK. Pendidikan karakter di TK sebaiknya mencanangkan karakter yang dikembangkan di sekolah dan disosialisasikan kepada guru dan orangtua. Guru selanjutnya memodelkan karakter yang baik agar dapat dicontoh dan ditiru oleh anak-anak. Pembentukan karakter juga dapat dilakukan melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari dan melalui kegiatan inti. Pendidikan karakter di TK sebaiknya dilakukan melalui pembelajaran terpadu disatukan dengan tema-tema yang ada. Penilaian karakter hendaknya otentik melalui pengamatan secara periodik dan terencana.

Dorothy Law Nolte pernah menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah:

  • Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
  • Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
  • Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyeasali diri
  • Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
  • Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
  • Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
  • Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Marilah kita sebagai pendidik menerapkan pendidikan karakter di sekolah, agar dapat menciptakan anakanak didik yang tangguh.

Penulis : Umi Rosjidah, S. Pd

Related posts