Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Mengenal Dan Meyebutkan Huruf Vokal Dan Konsonan Melalui Media Memancing Huruf Pada TK DWP I Rejoso Lor Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan

Media Memancing Huruf Pada TK DWP I Rejoso, Pasuruan - Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan – Abstrak. Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda dan ciri aksara dalam melakukan tata tulis. Langkah dalam pengenalan huruf kepada anak usia dini yaitu seperti menyebutkan, menunjuk, menghubungkan huruf dengan gambar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil perkembangan atau data anak melalui permainan memancing. Berdasarkan studi pendahuluan, terdapat permasalahan kurangnya pengenalan vokal dan konsonan pada anak karena keterbatasan alat peraga seperti permainan pengenalan huruf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mengenal vokal dan konsonan sebelum menerapkan permainan memancing huruf, selama setiap siklus, dan setelah menerapkannya di setiap siklus. Metode yang digunakan yakni penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui unjuk kerja, observasi dan dokumentasi. Subjek atau responden dalam penelitian ini adalah anak didik TK DWP I Rejoso Lor Kecamatan Rejoso.

Kata Kunci : Anak usia dini, huruf, permainan

Pendahuluan

Read More

Pendidikan pada anak usia dini sangat penting dilakukan karena pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial, dan emosional. Anak usia Dini merupakan salah satu ujung tombak harapan dan generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan dalam setiap aspek perkembangannya. . Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (14) mengatur bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu usaha untuk membina anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dicapai melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan agar anak terus belajar.

Pendidikan prasekolah tidak lepas dari Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Prasekolah. Standar Pendidikan meliputi tingkat pencapaian perkembangan termasuk aturan untuk tumbuh kembang anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Lingkup tumbuh kembang anak yang harus dicapai adalah keterpaduan nilai-nilai agama dan moral (NAM), fisik/motorik, kognitif, sosio-emosional, dan pemahaman linguistik.

Fonologi adalah sistem bunyi ujaran. Bunyi suatu bahasa memiliki lambang yang disebut notasi bunyi. Tanda bunyi adalah garis atau gambar yang mewakili bunyi bahasa, yang tanda bunyinya dalam bahasa Indonesia disebut huruf. Huruf-huruf bahasa Indonesia meliputi huruf abjad, vokal, dan konsonan. Alfabet terdiri dari dua puluh enam huruf dengan lima vokal dan 21 konsonan. Vokal meliputi huruf a, i, u, e, o dan konsonan adalah huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s. , t, v, w, x, y dan z. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenali vokal dan konsonan adalah kemampuan mengenali bunyi ujaran yang dilambangkan sebagai vokal dan konsonan (Suhartono, 2005:162-163).

Berdasarkan pada keefektifan pembelajaran melalui permainan maka terciptalah permainan memancing huruf vokal dan konsonan. Menurut Siska Lestari dkk (2018:4) dalam jurnal artikelnya menjelaskan Pancingan huruf dapat digunakan sebagai alat peraga edukasi sekaligus dapat menjadi alat permainan dalam kegiatan pembelajaran. Bermain atau permainan merupakan cara yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini terutama dalam pengenalan huruf.

Metodologi

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, siswa, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik.

teknik pengumpulan data  merupakan dokumentasi untuk catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berupa gambar atau tulisan. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu mengambil gambar proses kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan mengenal huruf vokal dan konsonan melalui permainan memancing huruf dan mendokumentasikan perkembangan anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun unjuk kerja sebagai indikator efektivitas pembelajaran, jumlah unjuk kerja mengacu pada jumlah unjuk kerja yang dapat ditampilkan oleh anak dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan

Antusias AnakAnak Menggunakan Media Pancing Huruf.

Pembahasan

Pemanfaatan media ini sederhana tidak membutuhkan interaktifitas karena aplikasi bersifat linier. Setting pemanfaatan melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Seperti diketahui hasil penelitian dengan pendekatan saintifik menggunakan kartu gambar dapat meningkatan hasil pemahaman kosakata siswa dan menyebabkan pelaksanaan pendekatan saintifik menggunakan kartu gambar efektif dalam pemahaman kosakata (Astuti dkk, 2016).

Pendidikan anak usia dini sangat penting karena merupakan tonggak utama bagi pendidikan selanjutnya. Seperti yang tercantum dalam Kemedikbud No 137 upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan jembantan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya (Sungkowati, 2013:53) Oleh karena itu pendidikan untuk menstimulus aspek perkembangan anak salah satunya yaitu aspek perkmbangan bahasa.

Selain itu menurut team dafa publishing dalam jurnal (Karoma ,2019:1) ada beberapa langkah yang tepat dalam mengajari anak mengenal huruf yaitu: (1) memperkenalkan macam bentuk garis (2) menunjuk berbagai macam bentuk geometri (3) menyebutkan bunyi huruf dengan menarik (4) menyebutkan nama huruf abjab (5) Menujuk nama huruf abjad (6) Mengurutkan huruf abjad (7) mengenal konsep huruf vokal. Maksud dari teori tersebut dalam mengajarkan anak untuk mengenal huruf ada beberapa langkah seperti,mengenalkan terlebih dahulu bentuk garis, menunjuk, menyebutkan,dan mengurutkan.

Mengenai keunggulan permainan memancing huruf dalam implementasinya, Nur Sauddah (2016: 3) dalam makalahnya menjelaskan bahwa keunggulan dari permainan memancing huruf ini adalah media yang dapat merangsang siswa mengenal huruf, karena membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Media permainan memancing melibatkan interaksi anak, pengembangan berbagai potensi seperti emosional, kognitif dan psikologis, pengembangan kecerdasan sosial anak dan pengembangan kemampuan bahasa anak. Dengan permainan memancing huruf ini, anak-anak dapat mengenal huruf, memahami dan melaksanakan perintah guru, dan lainnya. Menghadirkan media secara khusus dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dan menambah keragaman belajar agar anak lebih nyaman saat bermain memancing huruf.

Penutup

Kemampuan mengenal huruf adalah kemampuan mengenal melakukan sesuatu dengan mengenali tanda,ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.Pengenalan huruf termasuk dalam kognitif yang distimulus melalui pendengaran dan penglihatan. Oleh karena itu dalam mengenalkan huruf kepada anak usia dini harus dilakukan denga cara kegiatan belajar sambil bermain dalam kegiatan tersebut harus menggunakan suatu permainan yang menarik perhatian anak.

Melalui media pembelajaran seorang guru dapat menerangkan sebuah materi ajar dengan mudah dan menghemat waktu. Melalui media pula sesuatu yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas dapat menjadi sesuatu yang dihadirkan didalam proses pembelajaran sehingga anak akan dengan mudah mengerti sesuatu yang belum diketahui sebelumnya.

Penulis, Sumarlik, S. Pd Guru TK DWP I Rejosolor, Pasuruan– Jawa Timur

Daftar Pustaka

  • Musfiroh, T. (2009). Bermain sambil belajar dan mengasah kecerdasan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Heri hidayat, S. A. (2015). Aktifitas mengajar anak TK. Bandung : Arfino Raya. Ismail, A. (2006). Education Games. Yogyakarta: Pilar Media.
  • Usman, M. (2015). Perkembangan bahasa dalam bermain dan permainan (H. Rahmadhani (ed.); cetakan pe).

Related posts