Cerita Anak “Senangnya Berpetualang”

Foto : Senangnya Anak Berpetualang

RadarJateng.com, Cerita Anak – Hari ini saat aku mau berdoa pulang aku dapat pengumuman dari ustadzah katanya lusa dua hari lagi aku dan teman-teman mau diajak jalan-jalan oleh ustadzah naik mobil,, horeee,,,,, horeeee,,, horeeee mau jalan-jalan,, kata mas Randi dengan girangnya, ternyata kegirangan mas Randi juga diikuti oleh teman-temannya satu kelas dan kelaspun menjadi sangat ramai sekali oleh suara mereka. Kita mau kemana ustadzah??!! Tanya mba Andin sambil memegang tangan ustadzahnya. Ssssstttt,,,,, mau kemana yah? Tempatnya masih rahasia,,,, kata ustadzah lirih sambil meletakkan jari telunjuknya kemulutnya. Lha ustadzah lha kasih tahu kita ust mau kemana? Sahut mas Roni penasaran. Karena anak-anak sangat antusias dengan pengumuman dari ustadzah mereka serempak terdiam kelaspun menjadi sunyi, akan tetapi terdengar bisik-bisik dari belakang kita mau diajak jalan-jalan kemana yah? Apa kita mau diajak berenang ke kolam renang? Dengan tersenyum ustadzah ahirnya memberitahukan tempat yang akan dituju, kelaspun menjadi ramai lagi karena kegirangan,, assiiiiikkkkk aku bisa berenang dan bermain air, asiiikkk,,, asiiikkk,,,,

Setibanya di rumah mas Randi bercerita dengan semangat kepada bundanya, bunda kata ustadzah besok lusa aku mau diajak jalan melihat alam dan berenang, aku senang sekali bun,, boleh kan aku ikut renang? Dengan nada penuh sayang bundanya mas Randi menjawab boleh saja, asalkan Randi mengikuti aturannya ustadzah, tidak mainan sendiri, dan berhati-hati, menjaga tangan dan kaki agar tidak merugikan tamanmu,,,,,dengan sigap Randi menjawab siapp bunda,,, asikkk,,, bund besok aku dibawain baju ganti ya bund,, bunda menjawab dengan senyum  iya mas pasti bunda siapkan baju gantinya.. Keesokan harinya Randi berangkat ke sekolah dengan semangat karena nanti akan dibagikan surat oleh ustadzah.

Hari yang dinanti-nanti ahirnya datang juga, hari ini Randi bangunnya pagi sekali, karena ustadzah berpesan berangkatnya tidak boleh terlambat pukul 7 harus sudah sampai di sekolah, kalau terlambat bisa ditinggal. Biasanya kalau bangun tidur manggil bunda, sekarang Randi bangun sendiri dan langsung ke kamar mandi, sarapan, trus berpamitan pergi ke sekolah membawa perlengkapan yang harus dibawa dan mencium tangan bundanya dengan hati riang. Bund Randi berangkat sekolah dulu ya, Assalamu’alaikum bund,,,,

Read More

Wa’alaikumussalam mas, hati-hati ya, jadi anak yang pintar dan sayangi teman,,, kata bunda

Iya bund,,, jawab Randi

Sampai di sekolah ustadzah sudah menyambut dengan senyum di depan pintu gerbang, buru-buru Randi mengucapkan salam dan mencium tangan ustadzah dan menaruh tas di kelas. Saat pukul 07.15 menit Randi dan teman-teman mulai dibariskan untuk berdoa dan diberi pengarahan oleh ustadzah tentang aturan-aturan yang harus ditaati oleh semua. Setelah berdoa pagi hari, doa keluar rumah, dan doa naik kendaraan anak-anak dan ustadzah menuju ke mobil yang telah disediakan kemudian berangkat, dalam perjalanan anak-anak sambil menyanyi riang. 25 menit sampailah ke tujuan, rombongan langsung dibariskan dilapangan dan diberi pemanasan dan games, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang pertama berjalan menyusuri sawah lalu menuju ke sungai, kelompok yang kedua meniti di atas bambu dan tali yang diikatkan di atas pohon.

Foto : Senangnya Berpetualang

Mulailah tiap kelompok sesuai dengan pembagian yang sudah ditentukan, kelompok satu berjalan menyusuri tepian sawah, diperjalanan melihat sawah yang sudah ditanami padi, peternakan bebek, peternakan sapi pedaging, dan kolam ikan. Saat melewati peternakan sapi anak-anak menyempatkan untuk melihat sapi dari dekat bahkan ada yang berani memegang sapi itu, sapinya besar banget ya ust, hiiiii aku takut ust ga berani memegang,, kata mas Rendra. Sapi ini mau disembelih ya ust? Dagingnya buat dimakan….  kata mba Ziyan,,,, iya nantinya sama pak petaninya itu sapinya dijual kepada pembeli untuk dipotong dijadikan daging yang biasanya anak sholeh makan, tahu tidak siapa yang menciptakan sapi? Tanya ustadzah. Allah ust,,, kata anak-anak serentak sambil melanjutkan perjalannya menuju ke sungai. Iya betul sekali Allah yang menciptakan sapi untuk bahan makanan manusia, dan untuk digunakan juga sebagai alat transportasi dahulu sebelum ada mobil, motor seperti sekarang ini, subhanallah ternyata Allah itu sayang sekali ya sama manusia, Allah telah menyediakan berbagai macam tumbuhan dan hewan untuk manusia. Seperti yang dijelaskan al_Quran dalam surat An-Nahl ayat yang kelima sampai ayat yang kesebelas yang isinya……”dan telah diciptakan untukmu, padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan”…… Itu ayat tentang penciptaan hewan untuk manusia. Yang penciptaan tumbuh-tumbuhan juga ada ……“dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanaman-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir”…… makanya kita sebagai makhluk ciptaan Allah harus banyak bersyukur kepada Allah, menjaga dan merawat tanaman karena telah diberikan banyak sekali kenikmatan dan rejeki jangan lupa juga untuk berbagi dengan yang lain agar Allah makin sayang sama anak sholeh semuanya,,,,,, terang ustadzah kepada anak-anak.

Semakin jauh berjalan meninggalkan lapangan tempat berkumpul anak-anak mulai kelelahan dan kehausan. Ada yang bilang ust aku cape pengin minum ust,,, ada juga yang bilang masih jauh ya ust sungainya?kapan sih kita nyampenya?,,,, Alhamdulillah ustadzah ada yang membawa permen kemudian anak-anak dibagi permen dua-dua, sangat senang sekali mereka dikasih permen. Sampailah anak-anak ke sungai, yang tadinya jalannya udah lemas setelah melihat sungai mereka langsung semangat dan berjalannyapun dipercepat ada juga yang lari setelah mellihat ada pelampung dari ban-ban bekas yang akan digunakan mereka untuk menyusuri sungai sambil duduk di atas ban. Benar saja mereka sudah tidak sabar untuk manaiki ban tersebut, oleh ustadzah anak-anak dibariskan untuk menunggu giliran mereka, ternyata sebelum menaiki ban harus menyebrangi sungai dulu tapi jangan khawatir ana jembatannya yang terbuat dari bambu yang ditata, mereka meniti satu per satu, lucu sekali ternyata ada yang belum pernah sama sekali meniti dijembatan dari bambu, dengan berjalan agak merangkak untuk menyeimbangkan badan alhamdulillah bisa juga meniti jembatan itu tanpa terjatuh. Dipanggil dua-dua untuk menaiki ban karena bannya besar jadi naiknya dua-dua, senang sekali mereka meskipun bajunya basah tapi itu tidak mengurangi keceriaan mereka, mulai berlayar mengikuti aliran air mereka terlihat  sangat bahagia bisa bermain tubin. Eh,,, ada juga beberapa anak yang tidak berani naik karena takut tenggelam, padahal sungainya itu sungai kecil dan tidak dalam. Pas gilirannya mas Randi ternyata dia juga tidak mau naik sendirian dan tidak mau dengan temannya, padahal dia ingin sekali merasakan naik ban,,, ust saya sama ustadzah aja lah ust, biar ga jatuh nanti,,,,, ajak Randi ke ustadzah loh kenapa mau sama ustadzah lihat teman-teman yang lain juga berani dengan temannya tidak dengan ustadzah,,,, jawab ustadzah. Ga mau lah ust takut saya maunya sama ustadzah aja,, tambah mas Randi. Hhhhmmmm,,,,,, ya udah deh nanti naiknya bareng ustadzah tapi nanti nunggu teman yang lain naik dulu ya,,, kata ustadzah. Wah ternyata anak-anak tidak mau hanya sekali saja naiknya, mereka kembali lagi untuk naik lagi karena ketagihan.

Kembali ke lapangan tempat berkumpul, alhamdulillah pulangnya tidak jalan kaki tapi sudah ada mobil yang menjemput. Setibanya di lapangan anak-anak dipuaskan lagi bermain airnya di kolam renang dekat lapangan, setelah dikomando untuk berenang mereka bersama-sama nyamplung ke kolam renang. Setelah selesai mereka mandi dan makan. Bergantian giliran kelompok kedua yang ke sungai dan kelompok pertama untuk mencoba permainan monkey spring/meniti monyet. Subhanallah anak-anak kelompok pertama banyak sekali yang berani meniti bambu dan meniti tali, mereka menggunakan pelindung berupa helm dan tali pengaman. Tiba gilirannya mas Randi untuk meniti ternyata detak jantungnya sangat kencang dan keras sekali,, dug,,, dug,,, dug,,, saat melangkah satu langkah ternyata kakinya gemetaran, ahirnya Randi tidak jadi melanjutkan menitinya dan digantikan oleh teman yang sudah siap perlengkapannya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11.30 meskipun masih betah tetapi anak-anak harus kembali ke sekolah, mungkin orang tuanya sudah lama menunggu disekolah. Mereka sangat senang dengan kegaitan petualangan hari ini. Ini adalah pengalaman yang menyenangkan dan tak akan terlupakan,,

Penulis : Nurlaelatur Rojabiyah, S.Pd

Guru TK Al Isyad Al Islamiyyah Purwokerto