Serunya Belajar Sains Untuk Anak Usia Dini Di Tk Islam Al-Irsyad Cilacap.

Ibu Sumitri, S.Pd Guru TK Islam Al-Irsyad Cilacap, Cilacap – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Bermain merupakan kebutuhan anak yang sangat penting dalam masa perkembangnnya, karena pada hakikatnya dunia anak adalah dunia bermain dan anak belajar melalui bermain. Bermain menjadi kebutuhan setiap anak, karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuannya sendiri dan membangun pemikirannya sendiri.

Melalui bermain anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menemukan pengetahuan baru serta menstimulus perkembangannya sendiri. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam memfasilitasi kebutuhan anak untuk belajar melalui bermain. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang tepat dan menyenangkan.

Belajar melalui kegiatan bermain dapat membuat anak semakin tertarik dan dapat menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak, termasuk untuk menstimulasi kemampuan sainsnya. Tentu dengan pembelajaran yang masih kental dengan nuansa bermain. Melalui kegiatan bermain sains anak dapat menumbuhkan anak berfikir dan bertindak logis.

Read More
Antusias AnakAnak Belajar Sains di TK Islam Al-Irsyad Cilacap, Cilacap – Jawa Tengah

Belajar sains bukan hanya bertujuan agar anak menjadi seorang ahli kimia atau ahli astronomi. Melainkan memahami bahwa sains itu ada di mana-mana dan menjadi bagian dari kehidupan kita. Belajar sains adalah proses belajar tentang alam melalui pengamatan dan eksperimen. Komponen penyusun alam sangat beragam dari benda hidup sampai benda tak hidup.

Kegiatan belajar sains yang dilakukan oleh anak, ternyata mampu memancing anak untuk melakukan eksplorasi terhadap benda-benda yang ada di sekitar kita. Pembelajaran sains juga dapat melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda ataupun gejala peristiwa.

Belajar sains sambil bermain, sangat menyenangkan bagi anak. Salah satu caranya adalah dengan melakukan percobaan sederhana. Contoh percobaan sederhana yang dilakukan di sekolah adalah percobaan terapung dan tenggelam pada beberapa jenis jeruk yang berbeda ukuran dan bentuknya. Jenis jeruk yang dicobakan adalah jeruk lemon, jeruk purut, jeruk santang, jeruk medan, dan jeruk nipis.

Anak mengamati apa yang terjadi pada kelima jeruk tersebut dicelupkan ke dalam gelas berisi air. Hasilnya diluar dugaan, ternyata jeruk yang berukuran besar seperti jeruk lemon dan jeruk medan terapung di permukaan, begitupun dengan jeruk santang dan jeruk purut. Sedangkan jeruk yang ukurannya kecil, yaitu jeruk nipis malah tenggelam.

Percobaan Sains Dengan Menggunakan Berbagai Macam Jenis Jeruk

Mengapa bisa begitu ya?

Sederhananya begini, jeruk yang berukuran besar yaitu jeruk lemon, jeruk medan, jeruk santang, dan jeruk purut jika diamati dengan seksama pada kulitnya akan terlihat memiliki pori-pori yang lebih besar dari pada jeruk nipis. Pori-pori pada kulit jeruk ini ‘memerangkap’ udara mirip seperti jaket pelampung.

Artinya jumlah udara yang ‘diperangkap’ oleh pori-pori kulit jeruk lemon, jeruk medan, jeruk purut dan jeruk santang  lebih banyak dari pada udara yang ‘diperangkap’ oleh pori-pori pada kulit jeruk nipis.

Banyaknya udara yang ‘diperangkap’ oleh pori-pori kulit jeruk lemon dan jeruk medan, jeruk santang, dan jeruk purut bertindak seperti jaket pelampung sehingga keempatnya dapat terapung di permukaan air. Berbeda halnya dengan jeruk nipis, udara yang diperangkap oleh pori-pori kulitnya tidak cukup banyak sehingga tidak mampu menjaga jeruk tersebut terapung.

Terapungnya jeruk yang berukuran besar dan tenggelamnya jeruk yang berukuran kecil akan membangkitkan antusias dan membuat anak-anak penasaran. Di sinilah peran guru memfasilitasi proses pembelajaran sains. Anak akan banyak mengajukan pertanyaan dengan antusias karena didorong oleh rasa takjub dan ingin tahu mereka.

Proses melakukan percobaan, mengamati hasilnya, muncul rasa antusias dan penasaran sampai mengajukan pertanyaan untuk menjawab rasa penasaran di benak anak-anak, sebenarnya itulah inti dari belajar sains. Sebagai guru, kita hanya tinggal menjawab dan mengarahkan mereka agar lebih semangat untuk belajar.

Jadi ternyata, kita tidak perlu ke laboratorium kimia atau menggunakan peralatan mahal untuk melakukan percobaan sains, di TK Al Irsyad Cilacap saja anak-anak sudah bisa melaksanakan percobaan sains dengan menyenangkan.

Penulis, Sumitri, S.Pd Guru TK Islam Al-Irsyad Cilacap, Cilacap – Jawa Tengah

Related posts