Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Dengan Media Looseparts.

Ibu Selvi, S. Pd. Beserta Murid di TK Negeri Pembina Kota Jayapura, Papua

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan Pendidikan yang paling mendasar, karena bentuk penyelenggaraan Pendidikan ini menitik beratkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik motoric (halus dan kasar), kognitif, social-emosional spiritual, seni dan Bahasa (Hamdan, 2022). Anak usia 4-6 tahun termasuk dalam usia keemasan (golden age), dimana pada usia ini anak mempunyai daya serap yang luar biasa apabila terus diberikan stimulasi sesuai tahap perkembangannya sehingga pada usia ini berbagai aspek perkembangan anak harus dioptimalkan semaksimal mungkin (Kadek, 2017).

Anak usia dini merupakan anak yang sedang berada pada masa fundamental yang memerlukan stimulasi-stimulasi untuk bekal dalam mencapai tujuan perkembangannya. Salah satu aspek yang paling penting untuk diterapkan sejak dini adalah perkembangan fisik motoric anak. Perkembangan fisik motoric terbagi menjadi dua bagian yaitu motoric kasar dan motoric halus. Motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang berpengaruh besar terhadap kemampuan anak secara akademik pada Pendidikan dasar.

Antusias AnakAnak Belajar Kolase Dengan Media Looseparts.

Menurut Santrock (2011) kemampuan motoric halus adalah kemampuan dengan melibatkan Gerakan-gerakan yang diatur secara halus seperti menggegam mainan, mengancingkan baju, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan aspek fisik motoric dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan bermain yang menyenangkan untuk anak. Bermain merupakan salah satu stimulasi yang tepat bagi anak untuk merangsang daya piker anak seperti mendayagunakan aspek emosional, social, dan fisiknya (Retnowati, 2021).

Read More

Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan motoric halus anak yaitu loose part. Loose part merupakan media yang menggunakan bahan yang ada disekitar lingkungan sehari-hari seperti bahan alam, plastic, logam, bekas kemasan, benang dan kain, kaca dan keramik, kayu dan bambu. Penggunaan bahan loose part menjadikan anak lebih terbuka karena anak dapat bermain sesuai idenya, tidak tergantung pada arahan guru atau orang tua dan anak menjadi lebih kreatif.

Menurut Puspita (2019) loose part merupakan alat dan bahan yang memfasilitasi rasa ingin tahu anak secara alami. Haughey (2017) menyebutkan bahwa ada 7 tipe dari loose part yaitu (1) bahan alam, (2) plastic, (3) logam, (4) kayu dan bambu, (5) benang dan kain, (6) kaca dan keramik, (7) bekas kemasan.Dapat dilihat bahwa komponen-komponen loose part ada di sekitar lingkungan kita.

Bahan – Bahan Looseparts Biji – Bijian.

Ada enam manfaat utama apabila anak bermain dengan loose part, yaitu :

  1. Mengembangkan keterampilan inkuiri
  2. Mengajarkan anak untuk bertanya
  3. Mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak
  4. Mengembangkan berbagai imajinasi dan kreativitas
  5. Lebih hemat karena murah dan mudah didapat
  6. Meningkatkan sikap kooperatif dan sosialisasi anak

Pembelajaran media loose part memiliki kekurangan yaitu, media ini memerlukan perhatian khusus guru yang menggunakan media ini harus memperhatikan sikap anak menghadapi benda-benda loose part. Karena bentuknya kecil dapat dikhawatirkan tertelan oleh anak yang masih belum memahami dan mengira itu permen. Maka dari itu guru harus benar-benar mendampingi anak saat proses pembelajaran menggunakan media loose part.

Keterampilan hidup anak dapat berkembang ketika bermain menggunakan loose part, contohnya kemampuan dalam berfikir kritis, kreatif kolaboratif, komunikatif dan pemecahan masalah. Melalui media loose part, anak akan belajar melalui bermain dengan cara bereksperimen dan bereksplorasi mengenai suatu hal. Pembelajaran menggunakan media loose part dapat menjadi salah satu strategi dalam mengembangkan berbagai keterampilan pada anak usia dini (Putri, dkk, 2021).

Penulis, Selvi, S. Pd. Guru TK Negeri Pembina Kota Jayapura, Papua

Related posts