Menjelajahi Kecemerlangan Isra’ Mi’raj Menuju Pencerahan Pendidikan Anak Usia Dini.

Kegiatan Isra' Mi'raj di TK Dharma Wanita 1 Ngancar, Kediri - Jawa Timur

RadarJatenag.com, Pendidikan Isra’ Mi’raj, merupakan peristiwa luar biasa yang memuat perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan seterusnya ke langit-langit Allat SWT, dalam perjalan tersebut Nabi Muhammad membawa pesan spiritual dan pedagogis yang sangat berharga. Peristiwa Isra’ Mi’raj dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan anak usia dini, mengilhami pencerahan yang mencakup aspek spiritual, kognitif, dan sosial.

Isra’ Mi’raj, peristiwa luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, dapat menjadi sarana edukasi yang luar biasa dalam konteks pendidikan anak usia dini. Guru memiliki peran krusial dalam mengomunikasikan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Isra’ Mi’raj kepada anak-anak. Menyisipkan kisah Isra Miraj dalam kurikulum pendidikan anak usia dini dapat menjadi strategi yang sangat efektif. Dengan mendongengkan perjalanan Nabi Muhammad SAW, guru dapat mengajarkan nilai-nilai keagamaan seperti ketaqwaan, kesabaran, dan rasa syukur. Selain itu, hal ini membuka pintu bagi anak-anak untuk memahami konsep keesaan Tuhan dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka terhadap agama.

Antusias AnakAnak Mengikuti Kegiatan Isra’ Mi’raj di TK Dharma Wanita 1 Ngancar, Kediri – Jawa Timur

Manfaat dari pengenalan Isra’ Mi’raj kepada anak usia dini yaitu:

Read More
  1. Mengenalkan Aspek Keagamaan Kepada Anak. Isra’ Mi’raj dapat digunakan sebagai pintu gerbang untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam agama Islam kepada anak-anak. Disini perjalanan Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan diberangkatkan ke langit, dapat menggali pemahaman anak-anak tentang ketakwaan, keberanian, dan ketaatan kepada Allah SWT.
  2. Nilai-Nilai Moral dan Etika. Melalui cerita Isra’ Mi’raj, dapat menggambarkan ajaran-ajaran moral dan etika yang terkandung di dalamnya. Anak-anak dapat memetik nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, dan keberanian dari pengalaman Nabi Muhammad SAW. Ini membantu membentuk karakter anak-anak dengan landasan moral yang kuat.
  3. Mengintegrasikan Pembelajaran dengan Kreativitas. Dalam pendidikan anak usia dini, metode pengajaran yang kreatif sangat penting. Guru dapat menggunakan berbagai media seperti dongeng, gambar, dan permainan untuk menjelaskan Isra’ Mi’raj. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu anak-anak memahami konsep-konsep agama dengan lebih baik.
  4. Pengembangan Keterampilan Sosial. Penting bagi anak-anak untuk memahami dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Melalui Isra’ Mi’raj, guru dapat membahas pentingnya toleransi dan saling menghormati antarindividu. Ini merupakan langkah awal dalam pengembangan keterampilan sosial anak-anak yang nantinya akan membantu mereka berinteraksi dengan baik dalam masyarakat.
  5. Pemberdayaan Keluarga dalam Tercapainya Pengenalan Spiritual. Pendidikan anak usia dini juga melibatkan peran keluarga dan komunitas. Guru dapat mengajak orangtua untuk terlibat dalam pembelajaran anak-anak tentang Isra’ Mi’raj. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan keluarga, seperti diskusi bersama atau pembuatan proyek bersama yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Isra’ Mi’raj bukan hanya suatu peristiwa sejarah, tetapi juga sarana pendidikan yang dapat membentuk karakter anak usia dini secara holistik. Dengan mengintegrasikan kisah ini dalam pendidikan, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menggabungkan aspek keagamaan, kognitif, sosial, dan emosional. Dengan demikian, kita tidak hanya mendidik anak-anak secara intelektual, tetapi juga secara spiritual, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang seimbang dan berdaya.

Penulis, Endang Tri Susanti, S. Pd Guru TK Dharma Wanita 1 Ngancar, Kediri – Jawa Timur

Related posts