Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase.

Contoh bahan membuat kolase di TK Negeri Pembina, Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang – Kalimantan Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Perkembangan anak memiliki kapasitas besar untuk pembelajaran aktif. Namun demikian, kegiatan pembelajaran anak membutuhkan upaya-upaya pendidikan, untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yang terdiri atas perkembangan intelektual, kognitif, motorik, dan sosial emosional. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan. Menjelaskan bahwa Anak Usia Dini Formal atau Nonformal (usia 5-6 tahun) diharapkan sudah mampu melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan dalam lingkup perkembangan fisik motorik halus.

Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil (halus) serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting mengikuti garis, menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan menempel. Menurut Bambang Sujiono (2012: 1.14) Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.

Adapun tujuan pembelajaran motorik halus adalah menstimulasi perkembangan otot, sebagai modal dasar untuk menulis, mengenal warna atau bentuk, melatih gerakan otot jemari atau pergelangan tangan agar lentur, menyalurkan perasaan, menciptakan keindahan dalam imajinasi, dan kreativitas anak agar dapat berkembang dengan optimal. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan dengan menggunakan media yang menarik dan inovatif. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut, dibutuhkan alat/media pembelajaran yang tepat untuk merangsang pemikiran dan dapat menarik perhatian belajar anak, salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan kolase.

Read More

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (dari kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa kolase adalah teknik menempelkan berbagai elemen ke dalam satu bingkai untuk menghasilkan karya seni baru. Selain itu, kolase juga dapat dikatakan sebagai pembuatan aplikasi yang dibuat dengan memadukan teknik melukis (hand painting) dengan cara merekatkan bahan-bahan tertentu. Kulit telur merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk kegiatan kolase. Kulit telur yang dimaksud adalah kulit telur bekas yang sudah tidak terpakai. Selain tidak memerlukan biaya yang mahal, kulit telur mudah didapat dan ditemukan dilingkungan sekitar kita.

Antusias anakanak bermain dan belajar kolase di TK Negeri Pembina, Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang – Kalimantan Barat

Melalui kegiatan kolase dengan media kulit telur, diharapkan anak-anak lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran serta mampu meningkatnya kemampuan motorik halus anak. Untuk membuat kolase dari media kulit telur, alat dan bahan yang diperlukan antara lain: kulit telur, kertas HVS, gunting, lem kertas, spidol dan spidol warna.

Cara membuatnya :

  1. Kertas HVS digambar menggunakan spidol sesuai pola yang diinginkan.
  2. Warnai gambar sesuai keinginan jika diperlukan.
  3. Siapkan kulit telur yang akan digunakan pada saat menempel.
  4. Siapkan lem kertas untuk menempelkan kulit telur.
  5. Akhirnya, media dan bahan kolase siap digunakan oleh anak.

Cara penggunaannya:

  1. Guru memberikan contoh cara menempelkan kulit telur pada media pola yang sudah disiapkan kepada anak
  2. Guru mengambil kertas pola dan beberapa kulit telur yang telah disiapkan didalam wadah/tempat.
  3. Guru menempelkan kulit telur pada kertas yang telah diberi pola kulit telur
  4. Anak dapat menggunakan atau mempraktikkan kegiatan kolase sesuai contoh dari guru.

Demikian, semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Penulis : Sri Sulistyaningsih, S.Pd, TK Negeri Pembina Ketapang, Kalimantan Barat.

Referensi :

  • Sujiono, Yuliani Murani dan Bambang Sujiono. (2012). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta : Indeks
  • Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka

Related posts