Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce..

TK Negeri Hoineno, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan ,Propinsi Nusa Tenggara Timur.

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan anak usia dini, atau biasa disingkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Pengertian motorik halus

Motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil dengan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sujiono (2009: 1.14) berpendapat, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental.

Read More

Menurut Sumantri (2005: 146) tujuan pengembangan motorik halus di usia 4-6 tahun adalah anak mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan, mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda, maapu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan serta mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.

Pengertian meronce

Meronce adalah salah satu teknik dalam membuat hiasan yang dirangkai dengan seutas tali atau benang. Kegiatan ini dapat menstimulasi motorik halus dan menjadi alternatif untuk melatih ketelitian dan kesabaran pada anak usia dini. Saat melakukan kegiatan meronce, anak-anak belajar untuk memasukkan manik-manik menggunakan benang sehingga motorik halus seperti memegang dan menjepit dapat terlatih dengan baik. Terdapat banyak jenis benda yang bisa dironce dengan ragam bentuk, bahan, serta kegunaan.

Meronce adalah kegiatan membuat hiasan atau kerajinan dengan cara menata atau menyusun bagian-bagian bahan yang berlubang atau sengaja dilubangi dan disusun menjadi satu dengan bantuan alat rangkai berupa seutas tali atau benang. Kegiatan meronce pada anak usia 5-6 tahun di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD merupakan bagian dari tingkat pencapaian perkembangan motorik halus yaitu melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.

Arti lain dari kegiatan meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau sengaja dilubangi dengan menggunakan bantuan tali, benang, dan sejenisnya. Beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai kegiatan meronce yaitu sebagai berikut:

Menurut Sumanto, meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau sengaja dilubangi dengan bantuan benang, tali, dan sejenisnya. Kegiatan meronce memerlukan keterampilan koordinasi antara mata dengan tangan serta jari tangan untuk memasukkan benang ke dalam lubang roncean yang membutuhkan kecermatan dan kecepatan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa meronce dapat membantu kemampuan motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan, serta dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi sehingga anak bisa mendapatkan pengalaman keterampilan.

Suasana Belajar di TK Negeri Hoineno, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan ,Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Tahapan Meronce

Adapun beberapa tahapan-tahapan yang harus diikuti dalam membuat kerajinan meronce. Berikut penjelasannya akan disebarkan di bawah ini:

  1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan dibutuhkan untuk membuat kerajinan meronce. Contohnya seperti benang, senar, jarum, manik-manik, biji-bijian dan lain-lain.
  2. Buatlah pola bentuk yang Anda inginkan.
  3. Kemudian, masukkan benang atau senar pada jarum pada tahapan ini membutuhkan konsentrasi penuh.
  4. Selanjutnya, tusukan jarum pada manik-manik atau biji-bijian yang akan digunakan
  5. Susun semua bahan tersebut serapih mungkin, bisa selang-seling atau sesuai urutan yang Anda inginkan.
  6. Kerajinan ronce berbentuk gelang atau kalung sudah jadi dan siap untuk dijual.

Manfaat meronce bagi anak.

Meronce adalah salah satu kegiatan yang dapat membantu melatih motorik halus pada anak usia dini dengan menyusun bagian bahan yang berlubang ke dalam seutas tali atau benang. Meronce memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:

  1. Meronce dapat membantu kemampuan motorik halus. Saat anak melakukan kegiatan meronce, ia akan belajar untuk mengambil bulatan manik-manik dan memasukkannya ke dalam lubang dengan menggunakan tali.
  2. Dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan. Anak menggunakan kedua tangan dan mata untuk memasukkan roncean sehingga kegiatan ini melatih keseimbangan antara mata dan tanganNadhif Basalamah 5:01/10:17
  3. Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi. Pada saat melakukan kegiatan meronce, anak membutuhkan latihan dan konsentrasi saat memasukkan roncean ke dalam lubang dengan tepat

Tujuan Meronce.

Secara umum, kegiatan meronce bertujuan untuk melatih konsentrasi anak, kreativitas, dan mengenal konsep warna. Berikut terdapat beberapa tujuan dilakukannya meronce yaitu:

  1. Meronce bertujuan sebagai alat bermain anak.

Kegiatan merangkai benda-benda dapat menjadi latihan untuk memahami makna keindahan dan memperoleh kepuasan rasa pada anak karena telah berhasil menyusun benda tersebut menjadi sebuah kerajinan yang dapat dipakai.

  1. Menjadi sarana melatih daya imajinasi.

Dalam melakukan kegiatan meronce, anak-anak akan berlatih menyusun sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk melatih imajinasi anak terhadap suatu bentuk.

  1. Meronce juga bertujuan untuk melatih kreativitas.

Kegiatan meronce dapat ditujukan untuk melatih kreativitas dengan cara mengubah fungsi lama menjadi fungsi baru.

 Bahan Meronce

Dalam proses pembelajaran, media memiliki peran yang cukup penting karena media dapat dijadikan sebagai penyalur pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada bermacam-macam bahan yang dapat dibuat benda hias dengan teknik meronce. Namun kesesuaian fungsi, kekuatan dan keindahan setiap bahan berbeda-beda. Pada dasarnya bahan roncean dapat dibedakan menjadi

dua macam yaitu bahan yang diperoleh dari alam dan bahan bahan buatan.

  1. Bahan Alam

Ada bermacam-macam bahan alam yang dapat dibuat hiasan dengan teknik meronce. Bahan-bahan yang berasal dari alam biasanya keras, contohnya biji-bijian, dan kulit kerang.
Bijia-bijian yang dapat digunakan sebagai bahan roncean sangat beragam. Biasanya biji-bijian tersebut memiliki kulit keras dan berwarna mengkilap. Beberapa biji-bijian yang dapat digunakan antara lain biji srikaya, biji kapuk, biji jarak, biji kepuh, biji jali, dan biji sawo.

Roncean dari biji-bijian dapat digunakan sebagai perhiasan atau aksesoris lainnya, seperti payet dalam busana.Rancean dari kertas berwarna-warni dapat digunakan sebagai hiasan pada jendela rumah. Roncean dari bunga melati dapat digunakan untuk perlengkapan pada aksesoris pengantin atau dalam penyambutan tamu. Roncean dari cangkang kerang /siput dapat digunakan untuk membuat tirai pintu atau jendela.

2.Bahan Buatan

Bahan buatan merupakan bahan yang berasal dari buatan manusia baik itu secara manual maupun hasil olahan pabrik.Contohnya seperti mote-mote, manik-manik dari plastik, kaca, logam ataupun kristal. Bentuk dari bahan-bahan tersebut bermacam-macam. Bisa berupa lingkaran, persegi panjang, segitiga, silinder dan masih banyak lagi. Bahan buatan ini mudah didapatkan di toko benda kerajinan atau disekitar rumah Anda yang sekiranya sudah tidak terpakai lagi.

Penulis : Suli Susana Maubanu,S.Pd, TK Negeri Hoineno, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan ,Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Related posts