Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Paud Dengan Media Loose Part.

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Paud Dengan Media Loose Part

RadarJateng.com, Pendidikan Secara sederhana kemampuan koognitif adalah bentuk perkembangan yang mengacu pada kemampuan untuk memperoleh makna pengetahuan dari pengalaman dan informasi. Kemampuan kognitif sangat dibutuhkan anak untuk bisa mempelajari berbagai hal, termasuk saat ia sekolah.

Proses pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep- konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi si anak melalui pengalaman nyata. Pengalaman nyata akan memungkinkan anak untuk menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal dan menempatkan posisi guru sebagai pendamping, pembimbing, serta fasilitator bagi anak. Preses pendidikan seperti dapat menghindari bentuk pembelajaran yang hanya hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan (teacher center) sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada anak (student center). Sebagai contoh untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenalkan lambang bilangan guru dapat mengajak anak untuk bermain sambil belajar membuat media pembelajarannya sendiri yaitu dengan menggunakan bahan loose part.

Menurut Sally Haughey, pendiri Fairy Dust Teaching , loose parts diartikan sebagai bahan bahan yang terbuka, dapat terpisah , dapat dijadikan satu kembali, dibawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan dan digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan bahan-bahan lain. Dapat berupa benda alam ataupun sintetis, Dari bahan alam seperti tanah, batu, batu bata, kerikil, kerang, pasir, ranting, daun, bunga, biji- bijian. Ada juga plastik, botol plastik, tutup botol, sedotan, ember (bahan plastik), mur, baut, perkakas dapur kaleng, uang koin, paku (bahas logam), balok, tongkat, triplek, seruling, pentungan (bahan kayu dan bambu), kapas, kain perca, tali, pita karet (bahan dari benang dan kain), botol kaca, gelas kaca, cermin, manik-manik, kelereng, ubin (bahan dari kaca dan keramik) pembungkus makanan, kardus gulungan tisu, karton, styrofoam ( bahan dari bekas kemasan) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Read More
Hasil Karya Anak Dengan Media Loose Part

Jika selama ini anak- anak belajar mengenal lambang bilangan hanya melalui kegiatan menulis angka sehigga anak- anak bosan dan tidak mau menyelesaikan tugasnya, kini saatnya guru bisa membuat inovasi pemebelajaran  dengan mengajak anak untuk membuat lambang bilangan dengan bahan loose part yang mudah didapat tersebut, sehingga anak- anak bisa bebas untuk menciptakan berbagai hal yang kreatif, berekspresi, bermain dan belajar. Guru bisa memberikan penguatan kepada anak- anak bahwa kegiatan bermain yang telah dilakukan di sekolah juga bisa dilakukan anak- anak di rumah dengan menggunakan bahan loose part yang ada di sekitar anak- anak.

Seperi yang disampaikan oleh Novita Tandry, M.Psi (Psikolog Pendidikan Anak Usia Dini) bahwa porsi ingatan paling besar pada anak- anak terbentuk dari “perbuatan” enam puluh persen (60 %). Saat “mendengarkan” hanya membentuk tiga puluh persen (30 %) ingatan, sedangkan saat “melihat” hanya membentuk  empat puluh persen (40 %).

Kegiatan pembelajaran dengan bahan loose part bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam peggunaan bahan lose part dalam pembelajaran adalah :

  1. Memilih bahan loose part yang mudah digunakan oleh anak misalnya bisa dipilih dari bahan loose part yang mempunyai ukuran tidak terlalu kecil
  2. Memilih bahan loose part yang aman untuk anak usia dini dengan melihat bentuk (tidak menggunakan benda lancip, dll)
  3. Memperhatikan sikap anak ketika menggunakan bahan loose part.

Penulis : Istihatul Lailiah, S.Pd, TK AL-IKHLASH LUMAJANG, Jawa Timur.

Related posts