Dewan Pendidikan Kota Semarang Menyayangkan Terjadinya Bullying Peserta Didik.

 Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) saat menggelar Rapat di kantor sekretariat DPKS, Gedung Moch Ikhsan komplek Balaikota Semarang, Rabu (25/5).

Radarjateng.com, SEMARANG – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) sangat menyayangkan terjadinya perundungan (Bullying) yang dilakukan beberapa peserta didik salah satu satuan pendidikan (Satpen) di kota Semarang terhadap salah seorang temannya yang viral di media sosial (Medsos).

Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto, SH, M.Hum  mengatakan, kasus perundungan peserta didik yang terjadi di salah satu lokasi fasilitas umum di kota Semarang pada hari Selasa (24/5) siang itu sangat disayangkan dan disesalkan.

“Apalagi pelaku dan korbannya adalah  sama-sama peserta didik pada satpen yang sama  di kota Semarang. Kami berharap kasus ini jangan sampai terulang,” kata Budiyanto, Rabu (25/5).

Read More

Menurut Budiyanto, ini persoalan serius, karena itu DPKS mendesak  kepada para pemangku dan pelaksana kebijakan di bidang pendidikan bersama masyarakat di kota Semarang segera bersikap dan bertindak atau mengambil langkah cepat mengatasi masalah ini.

DPKS, tegasnya, langsung menggelar rapat pleno di kantor sekretariat DPKS, Gedung Moch Ikhsan komplek Balaikota Semarang, Rabu (25/5), agendanya membahas kasus perundungan itu.

Dia menambahkan,  rapat pleno  memutuskan akan menugaskan tim, melakukan monitoring  untuk bertemu dengan  kepala sekolah dan guru-guru satpen tempat pelaku dan korban perundungan.

DPKS, ujarnya, terpanggil untuk turun ke satpen guna melakukan klarifikasi atas terjadinya kasus itu, selanjutnya akan hasil klarifikasi akan ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan fungsi dewan pendidikan agar kasus ini tidak terjadi lagi.

“Tindak perundungan ini telah menodai satpen-satpen di  Semarang yang beberapa waktu pernah mendeklarasikan sekolah ramah anak, kewajiban kita semua mulai dari satpen, keluarga dan masyarakat berupaya agar kasus ini tidak terulang,” pungkasnya. (lim)

 

Related posts