Permainan Tradisional Tanpa Alat Bisa Meningkatkan Kerjasama Anak.

Permainan Cublak - Cublak Suweng di TK Pertiwi 02 Sroyo, Karanganyar – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Permainan tradisional tanpa alat adalah jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anaka tanpa menggunakan alat modern. Permainan ini melibatkan penggunaan bahan alam sekitar sebagai sumber daya untuk bermain. Dalam permainan tradisional tanpa alat, anak-anak akan belajar untuk bekerja sama dan saling tergantung satu sama lain. Mereka akan belajar untuk berbagi peran, berkomunikasi dengan baik dan menciptakan strategi bersama-sama.

Melalui permainan tradisional tanpa alat, anak-anak akan merasakan kebersamaan dan belajar untuk mempercayai keberadaan dan kemampuan teman-teman mereka. Mereka juga akan belajar untuk menghargai perbedaan dan menemukan solusi bersama untuk menghadapi tantangan dalam permainan. Dalam permainan tradisional tanpa alat, anak akan terlibat dalam berbagai aktivitas seperti estafet, tarik tali, lomba kelereng, balap karung, dan masih banyak lagi. Melalui aktivitas-aktivitas ini, anak-anak akan belajar untuk bekerja sama sebagai tim, menghargai pendapat orang lain, menghormati aturan permaian, belajar nilai-nilai kejujuran, kesetiaan dan sportivitas.

Dengan demikian, permainan tradisional tanpa alat dapat meningkatkan sikap kerjasama dan rasa kebersamaan anak-anak dalam bermain serta pengembangan keterampilan sosial mereka dalam berinteraksi dengan teman-teman mereka (Khadijah, 2022). Permainan tradisional tanpa alat juga dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan kebugaran fisik mereka. Berbeda dengan permainan modern yang sering kali membutuhkan perangkat elektronik atau teknologi canggih, permainan tradisional tanpa alat mendorong anak-anak untuk bergerak aktif dan menggunakan kemampuan serta ketangguhan  fisik mereka. Selain itu permaian lomba kelereng dan estafet juga membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan koordinasi mata dan tangan.

Read More
Antusias AnakAnak Bermain Permainan Tradisional di TK Pertiwi 02 Sroyo, Karanganyar – Jawa Tengah

Dengan melibatkan anak-anak dalam permainan tradisional tanpa alat, orang tua dan pendidik juga dapat membantu mempertahankan kebudayaan dan tradisi serta kearifan lokal. Hal ini dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan anak-anak pada warisan budaya mereka dan membantu mereka untuk memahami nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari genersi ke generasi.

Dengan demikian, permainan tradisional tanpa alat tidak hanya memberikan manfaat dalam hal pengembangan keterampilan sosial dan kerjasama anak-anak, tetapi juga memberikan kontribusi dalam mempertahankan keberagaman budaya dan nilai-nilai tradisional yang dimiliki oleh masyarakat. Permainan tradisional tanpa alat juga memiliki dampak positif bagi perkembangan kognitif anak-anak. Dalam permainan seperti “congklak” atau “engklek”, anak-anak akan melatih kemampuan berhitung, memprediksi langkah lawan, dan membuat keputusan strategis. Hal ini membantu mengasah kemampuan berpikir, konsentrasi, dan daya ingat anak-anak.

Selain itu, permainan tradisional tanpa alat juga dapat menjadi sarana untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan pantang menyerah. Dalam proses bermain, anak-anak akan belajar untuk menghormati aturan, menerima kekalahan, dan merayakan kemenangan dengan sikap sportif. Melalui kegiatan ini, anak-anak juga dapat memperoleh pengetahuan tentang keberagaman budaya dan tradisi, sehingga memperkaya pemahaman mereka tentang dunia. Hal ini tentu saja dapat membantu mereka menjadi generasi penerus yang memahami dan menghargai warisan budaya tanah air.

Dengan demikian, partisipasi dalam permainan tradisional tanpa alat tidak hanya akan membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif anak-anak, tetapi juga turut serta dalam memelihara dan memperkaya keanekaragaman budaya serta nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa ini.

Penulis, Endah Retno Wati, S.Pd Guru TK Pertiwi 02 Sroyo, Karanganyar – Jawa Tengah

Related posts