Pengembangan Seni Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Kolase.

Ibu Ade Munya Zahiroh, S.Pd Guru TK Ash Sholihati Patrang, Jember – Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Seni adalah keindahan. Seni merupakan salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman dari masa prasejarah hingga saat ini, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan hingga saat ini. Sehingga manusia tidak dapat terlepas dari apa yang di sebut dengan seni. Seni menurut Soedarso SP adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya; pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Seni dapat dinikmati melalui media pendengaran (audio art), penglihatan (visual art), dan kombinasi keduanya (audio visual art). Secara umum, seni dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: ( Mike Susanto, 2002:101)

Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.

Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan. Dalam sejarahnya, seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira pada abad 17. Selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman, dan kota-kota lain di Eropa. Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karna unik dan menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan bermacam-macam objek lainnya. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase saat jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tidak mampu melukis lagi.

Read More

Pemanfaatan bahan baku kolase yang bermacam-macam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untuk fungsi yang berbeda.

Kegiatan Kolase di TK Ash Sholihati Patrang, Jember – Jawa Timur

Media Kolase Dalam Pengembangan Seni di TK

Bahan yang digunakan dalam pembuatan kolase di TK tentu akan berbeda dengan bahan pembuatan kolase pada umumnya. Tetapi dalam prinsip pembuatannya dan prinsip kerjanya, baik untuk kolase pada TK maupun pada umumnya adalah sama. Menurut Sumanto (2005: 94) bahan pembuatan kolase di TK dengan menggunakan bahan sobekan/potongan kertas koran, kertas majalah, kalender kertas lipat kertas berwarna atau bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.

Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2010: 5.39) menambahkan bahan pembuatan kolase yaitu kertas, kain, gabus, lem, daun kering, sedotan, gelas bekas aqua, potongan kayu dadu, benang, biji-bijian, sendok plastik, karet, benang, manik-manik, atau masih banyak media lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan kolase untuk anak TK adalah berupa bahan alam, bahan buatan dan bahan kertas.

Berdasarkan uraian dari kedua pendapat di atas untuk memfokuskan bahan yang aman dan menarik serta mudah didapatkan dalam pembuatan kolase untuk anak di TK menggunakan alat bidang dasaran berupa kertas hvs, kertas gambar, lem kayu, lem kertas, gunting dan pensil, serta menggunakan bahan alam dan kertas seperti kertas lipat, kertas bungkus kado, koran bekas, majalah bekas, kertas krep, daun mangga, daun pakis, daun cemara, daun nangka, kulit bawang merah, kulit bawang putih, biji kedelai hitam, biji kedelai kuning, biji jagung dan biji kacang hijau.

Langkah-langkah Kolase Pembelajaran di TK

Menurut Sumanto (2005: 96) langkah langkah guru dalam mengajarkan pembuatan karya kolase di TK adalah :

  1. Guru menyiapkan kertas gambar/karton sesuai ukuran yang diinginkan, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, lem dan peralatan lainnya.
  2. Bahan membuat kolase disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat, untuk lingkungan desa gunakan bahan yang mudah ditempelkan. Misalnya daun kering, batang pisang kering dan lainnya. Untuk lingkungan kota gunakan bahan buatan, bahan limbah, bekas dengan pertimbangan lebih mudah di dapatkan.
  3. Guru memandu langkah kerja membuat kolase dimulai dari, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, memberi lem pada bahan yang akan ditempelkan dan cara menempelkan bahan yang telah diberi lem sampai menjadi kolase.
  4. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah selesai merapikan/membersihkan tempat belajarnya.

Penulis, Ade Munya Zahiroh, S.Pd Guru TK Ash Sholihati Patrang, Jember – Jawa Timur

Related posts