Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting.

Kegiatan Finger Painting di TK Islam Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pemberian stimulasi, bimbingan kepada anak usia dini mulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan anak usia dini menitik beratkan pada pertumbuhan serta perkembangan. Seperti dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab. 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut baik secara pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya merupakan upaya stimulasi yang dilakukan orang tua, guru, dan orang dewasa yang berada di sekitar anak untuk menciptakan lingkungan di mana anak dapat bereksplorasi dengan cara mengamati, meniru dan bereksprerimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

Pada masa usia dini, perkembangan otak anak sedang berada pada masa Golden Age (Masa peka) karena kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia anak 4 tahun sekitar 50%. Kemudian meningkat lagi menjadi 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika anak berusia 8-18 tahun (Siti Aisyah, 2014: 2.33). Oleh karena itu, masa kanak-kanak merupakan fase fundamental mempengaruhi perkembangan individu. Para ahli mengungkapkan masa kanak-kanak merupakan masa belajar aktif, anak melakukan penjelajahan terhadap suatu objek di lingkungan untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuannya. Belajar aktif (active learning) adalah pembelajaran yang bertujuan mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan serta menyediakan kesempatan bagi anak agar dapat mengeksplorasi lingkungannya sehingga proses pembelajaran anak menjadi lebih optimal (Masitoh, 2007: 1.20).

Antusias anakanak bermain dan belajar fingerprint di TK Islam Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Anak usia dini tidak terlepas dari dunia bermain. Dunia bermain merupakan dunia anak, dunia yang penuh warna dan menyenangkan. Salah satu cara anak untuk mengungkapan perasaan dalam diri anak adalah dengan cara bermain, selain itu dengan dengan bermain juga diharapkan aspek fisik baik motorik kasar dan motorik halus anak berkembang dengan baik, dengan bermain juga dapat memotivasi anak mengetahui segala sesuatu secara lebih mendalam melalui eksperimen sederhana, dengan praktek anak akan mendapatkan pengalaman dan kepuasan yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Menurut Astini, et al (2017) salah satu aspek kemampuan dasar anak yang perlu dikembangkan yang akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada aspek lain adalah motorik halus. Keterampilan motorik halus biasanya digunakan dalam kegiatan di dalam ruangan dan merupakan aktivitas seperti menggambar, menulis, mengikat tali sepatu dan melibatkan penggunaan gerakan oto-otot halus (Linda & Suryana, 2020).  Kemampuan motorik halus juga merupakan kemampuan yang melibatkan otot-otot kecil pada bagian-bagian tubuh (Wahyudi & Nurjaman, 2018). Motorik halus pada anak usia dini sangatlah penting karena akan mendukung anak untuk memfungsikan kecepatan tangan dan mata yang sangat besar manfaatnya bagi anak pendidikan dasar (Astini, et al, 2017). Lebih lanjut menurut Yulsyofriend dan Ismet (2019), prilaku anak tiap hari sangat dipengaruhi oleh perkembangan motorik halus.

Read More

Dalam rangka mengembangkan keterampilan motorik halus anak, guru perlu memberikan kegiatan yang kreatif, inovatif dan menarik agar anak tidak cepat bosan dan dapat belajar dengan bersemangat. Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya yaitu melalui kegiatan finger painting. Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena akan membuat anak terbiasa mengontrol gerak jari-jarinya (Evivani & Oktaria, 2020). Menurut Evivani dan Oktaria (2020), finger painting salah satu kegiatan yang melibatkan kemampuan motorik jari hingga pergerakan tangan anak, yang berarti dalam kegiatan ini secara tidak langsung melatih motorik halus pada bagian tangan yang dilibatkan. Hal ini dapat memberikan kesenangan pada anak karena jari hingga pergerakan tangan anak bersentuhan langsung pada objek (bahan dan alat) yang digunakan pada kegiatan ini. Finger painting merupakan salah satu altenatif mewarnai pengganti krayon.

Finger painting dapat menstimulasi motorik halus anak terutama pada jari-jari tangan, serta merangsang kemampuan anak untuk berfikir dan berkreasi daqlam membuat lukisan dan melatih koordinasi tangan dan mata anak, sehingga perkembangan motorik halus anak akan berkembang sesuai dengan taraf perkembangannya (Fitri, 2021).

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan finger painting bagi anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan karena bermanfaat untuk melatih otot-otot jari dan koordinasi mata dan tangan. Selain itu juga, anak akan mendapat pengalaman baru mewarnai dan menggambar menggunakan bahan lain selain krayon.

Penulis: Dewi Sartika, S.Pd TK Islam Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Related posts