Bermain Balok Untuk Meningkatkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini.

Kegiatan bermain balok di TK LKMD Kalabbirang, Kec. Bantimurung, Kab. Maros - Sulawesi Selatan.

RadarJateng.com, Pendidikan Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasanya sangat luar biasa. Pendidikan anak usia dini merupakan sarana untuk menggali dan mengembangkan berbagai potensi anak agar dapat berkembang secara optimal,  melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Sejak dahulu kala kegiatan bermain sangat membawa dampak positif bagi seluruh aspek perkembangan anak usia dini. Salah satu permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial anak yaitu permainan balok, balok dipilih sebagai alat untuk anak-anak bermain karena anak-anak menyukai permainan merancang bangunan.

Teori Multiple Intilligence menyebutkan bahwa kecerdasan tidak hanya berupa kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas di sekolah yang lebih banyak kaitannya dengan kemampuan verbal logis, melainkan kecerdasan yaitu kumpulan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami informasi, mengumpulkan fakta, dan menyampaikan pengetahuan yang didapatnya. Istilah kecerdasan majemuk diambil dari makna multiple intelligences yang dicetuskan oleh Howard Gardner, seorang pemimpin Projek Zero Harvard University pada 1983. Kecerdasan majemuk (multiple intelligences) adalah sebuah teori yang menghadirkan model pemanfaatan otak yang relatif baru. Menurut teori ini kecerdasan seseorang dapat dilihat dari banyak dimensi, tidak hanya kecerdasan verbal (berbahasa) atau kecerdasan logika. Dengan kata lain, seseorang dapat memiliki kecerdasan sesuai dengan kebiasaan yang disukainya. untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial anak dapat dikembangkan dengan bermain balok berdasarkan konsep bentuk, ukuran dan warna, Jadi bermain balok juga dapat membantu anak mengenal dan memahami bentuk, warna, dan ukuran. Bermain  balok adalah salah satu permainan yang sangat disenangi anak dan sangat cocok untuk anak usia dini. Bermain balok adalah kegiatan main yang mudah dan disenangi anak. Balok susun untuk anak usia dini 4-6 tahun kebanyakan menggunakan balok yang terbuat dari plastik atau kayu. dalam memilih balok untuk anak, disarankan untuk memilih balok yang bermacam-macam dan aktivitas yang bervariasi agar anak tidak merasa jenuh dan hasil belajar anak bisa seoptimal mungkin. Jika kita mengamati anak yang yang sedang bermain balok, mereka nampak aktif dan bersemangat membuat bangunan, yang paling sering kita temukan pada saat anak bermain balok yaitu anak membuat rumah, mesjid, menara, serta terkadang anak menambahkan objek lain didalamnya berupa mainan lainnya.

Antusias anakanak bermain balok di TK LKMD Kalabbirang, Kec. Bantimurung, Kab. Maros – Sulawesi Selatan.

Permainan balok memberikan anak-anak sebuah kesempatan untuk menciptakan gambar dalam bentuk kongkrit. Bermain balok tidak hanya mengasah kecerdasan visual-spasial tetapi juga dapat mengembangkan, keterampilan kognitif, keterampilan manipulatif, dan imajinasi. Pada saat anak menyusun balok menjadi sebuah bangunan maka disitulah segala aspek perkembangan anak berkembang.

Read More

Manfaat dalam bermain balok pada anak usia dini yaitu :

  1. Mengasah kognitif anak, karena saat bermain balok tanpa disadari anak menghitung jumlah balok yang dibutuhkan baik itu menambah maupun dikurangi. Merangkai balok sesuak bentuk serta memperkirakan tinggi dan luas bangunan yang dibuat.
  2. Dapat mengasah perkembangan aspek fisik motorik anak terutama fisik motorik halus anak, karena pada saaat menyusun balok anak harus mengambil, memindahkan dan menumpuk balok menjadi sebuah bangunan, selain itu juga mengasah koordinasi antara mata dan tangan anak dengan cara mengontrol tangan dan jari, lalu menghubungkannya dengan sentuhan dan penglihatan
  3. Saat anak bermain bermain balok bersama temannya maka kosa kata anak dalam berbahasa semakin berkembang.
  4. Perkembangan sosial emosional anak juga ikut terasah karena anak melakukan diskusi pada saat bermain balok bersama teman-temannya.
  5. Mengasah keterampilan dan kreativitas anak dalam menyusun balok, dimana anak saat berimajinasi anak akan membuat rencana dan membayangkan apa yang ingin dibuat serta cara mewujudkannya. Jika apa yang ia bayangkan dapat ia wujudkan maka akan timbul rasa puas dan rasa percaya diri pada anak.

Dalam bermain balok, anak dapat membangun sesuatu dengan menggunakan balok-balok yang sudah disediakan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan konstruksi dan ide-ide kreatif. Sebagai guru dan orangtua harus memberi dukungan dan motivasi agar kegiatan bermain balok yang anak lakukan dapat mengasah dan menstimulasi aspek perkembangan anak agar dapat berkembang secara optimal.

Penulis, Resmi Ayu, S. Pd Guru TK LKMD Kalabbirang, Kec. Bantimurung, Kab. Maros – Sulawesi Selatan.

Related posts