Penerapan Pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) Untuk Anak Usia Dini.

Pembelajaran Project Based Learning di TK Hikmat, Kec. Cibeunying Kidul - Kota Bandung

RadarJateng.com, Pendidikan Project Based Learning ( PJBL ) adalah suatu pendekatan komprehensif yang memberikan petunjuk bagi peserta didik, bekerja secara individu atau kelompok, dan berhubungan dengan topik di dunia nyata. Penerapan Project Based Learning yang baik dapat memberikan kemampuan yang bermanfaat bagi peserta didik.

Project Based Learning (PJBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek adalah salah satu model pembelajaran student centered anjuran Kurikulum 2013 bahkan kurikulum Merdeka Belajar sekalipun yang menggunakan proyek atau kegiatan nyata sebagai inti pembelajaran. Dalam pembelajaran project based learning, peserta didik akan melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, dan pengolahan informasi lainnya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang sangat dekat dengan pekerjaan nyata di lapangan.

Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proyek sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan yang terdiri atas banyak pekerjaan dan membutuhkan koordinasi serta spesialisasi tenaga penunjang untuk menyelesaikannya

Read More

Dengan demikian, bukan proyeknya yang menjadi inti pokok model pembelajaran ini, melainkan pemecahan masalah dan mengimplementasikan pengetahuan baru yang dialami dari aktivitas proyek. Project based learning menekankan pada berbagai masalah-masalah kontekstual yang akan dialami oleh peserta didik secara langsung dari proyek atau kegiatan yang mereka lakukan.

Pembelajaran problem based learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berangkat dari suatu latar belakang masalah untuk mengerjakan suatu proyek atau aktivitas nyata yang akan membuat siswa mengalami berbagai kendala kontekstual sehingga harus melakukan investigasi/inkuiri dan pemecahan masalah untuk dapat menyelesaikan proyeknya sehingga dapat mencapai kompentensi sikap, pengetahuan, serta keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Project based learning  mampu mendorong terjadinya pengalaman belajar sampai pada tingkat yang signifikan, mendorong keterlibatan penuh dan berbasis pengalaman otentik. Guru abad 21 dituntut mampu untuk menghadirkan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan- keterampilan baru dan memenuhi unsur-unsur inovatif. Projeck based learning ( PJBL ) sangat luwes dan dapat diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan dan beragam topik pembelajaran. Project based learning memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar generasi Z, potensial mengembangkan keterampilan berpikir HOTS, pengembangan 4C, pengembangan literasi dan banyak keterampilan lain sesuai untuk abad 21.

Antusias Peserta Didik Membuat Kue Bersama

Anak usia dini pada hakekatnya membutuhkan sebuah model pembelajaran yang mampu mengembangkan berbagai aspek perkembangannya. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangannya akan membuat anak berkembang secara optimal dalam berbagai aspeknya. Model pembelajaran itu sendiri merupakan bentuk peembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi, metode teknik, dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. Seorang guru PAUD harus mampu menerapkan sebuah pembaruan atau inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi model pembelajaran yang dapat diterapkan bagi anak usia dini yaitu model pembelajaran project based learning ( PJBL ).

Model pembelajaran project based learning mempunyai karakteristik yang membuat guru menjadi fasilitator untuk memberikan permasalahan berupa proyek yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Hal ini kemudian membuat peserta didik harus merancang proses dan kerangka kerja untuk membuat solusi dari permasalahan tersebut.  Karakteristik project based learning menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) adalah sebagai berikut.

  1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
  2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
  3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.
  4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.
  5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinu (berlanjut).
  6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.
  7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
  8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Hasil Kue Buatan Murid TK Hikmat, Kec. Cibeunying Kidul – Kota Bandung

Model pembelajaran project based learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari project based learning dilansir dari buku Pembelajaran Berbasis Proyek (2022) oleh Sunismi dan kawan-kawan, yaitu:

Kelebihan dari model pembelajaran project based learning  :

  1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran.
  2. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu
  3. Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah
  4. Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator
  5. Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar
  6. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada.

Kekurangan dari model pembelajaran project based learning :

  1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
  2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
  3. Banyak pendidikan yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik memegang peran utama di kelas
  4. Banyaknya peralatan yang harus dibeli
  5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan. Ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Berbagai kelemahan dalam pembelajaran berbasis proyek, dapat diatasi dengan beberapa langkah berikut :

  1. Memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah.
  2. Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.
  3. Meminimalisir biaya.
  4. Menyediakan peralatan sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar.
  5. Memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau.
  6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga guru dan peserta didik merasa nyaman dalam pembelajaran (Widiasworo, 2016, hlm. 189).

Melalui kegiatan pembelajaran dengan materi berbasis project based learning yang berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi ( HOTS ) ini, peserta didik diharapkan dapat melakukan pemecahan masalah yang ditemukan saat melaksanakan rangkaian kegiatan pembelajaran sesuai tema yang disajikan oleh guru.

Oleh, Nany Rostini, S.Pd Guru  TK Hikmat, Kec. Cibeunying Kidul – Kota Bandung

Daftar Pustaka

  • Modul 4 Perancangan pembelajaran Inovatif / Kegiatan pembelajaran 4 Merancang pembelajaran project based learning /Penulis : Estu Miyarso, M.Pd.
  • Jurnal pendidikan Project Based Learning : Pengertian, Kelebihan, Sintaks, dsb, Oleh GAMAL THABRONI 23004-2021/revisi 21-09-2022
  • Project Based Learning : Pengertian, Langkah, Kelebihan, Kekurangannya. Kompas.com 07/07/2022 / Penulis Serafica Gischa

Related posts