RadarJateng.com, Pendidikan – Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasai anak usia dini. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, memiliki pribadi yang unik, berfikir konkrit, ego sentris, senang berimajinasi, aktif, energik dan berjiwa petualang. Pendekatan yang bisa dilakukan yaitu pendekatan saintifik dan tematik terintegratife. Anak ankan memiliki kemampuan menalar yang diperoleh melalui proses mengamati sampai pada mengkomunikasikan hasil pikirannya.
Menurut Rusman dalam Nursyaadah (2019), kurikulum seperangkat rencana dan pengaturan mengenal tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pengelolaan PAUD tentunya tidak terlepas dari sebuah kurikulum. Pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik terpadu. Dalam model pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan- kegiatan yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub- sub tema dirancang untuk mencapai secara bersama- sama kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan mencakup Sebagian atau seluruh aspek perkembangan. Terdapat beberapa tema utama dalam pembelajaran di PAUD, salah satunya adalah tema Binatang. Melalui Pendidikan diharapkan anak dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya, yang mencakup aspek agama, intelektual, social emosi, dan fisik (Ermalia,2020).
Piaget menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Pengetahuan dapat diperoleh melalui eksplorasi, manipulasi, dan konstruksi secara elaborative (Nurchayati & Pusari 2015). Benjamin S Bloom mengenalkan konsep pengetahuan melalui taksonomi bloom yang merujuk pada taksonomi untuk tujuan Pendidikan. Menurut Bloom (Darsini, Fahrurrozi, 2019) merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan tingkat terrendah sampai tertinggi .
Salah satu metode yang menarik dan mengesankan bagi anak adalah dengan pembelajaran outing class. Outing class adalah metode pembelajaran yang dilakukan diluar kelas atau luar sekolah untuk memberikan pengalaman dan keterampilan dasar yang nyata kepada anak usia dini. Kegiatan outing class menjadikan anak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru serta belajar berinteraksi dengan lingkungan dan alam secara langsung (Rahmawati & Nazarullail,202Pendidikan karakter yang diterapkan PAUD merupakan salah satu langkah untuk menanamkan karakter pada anak usia dini. Pendidikan karakter harus ditanamkan pada anak sejak dini. Anak usia dini merupakan masa operasi konkrit dalam berfikir dimana konsep yang pada awal masa kanak – kanak merupakan konsep yang sanar- samar dan tidak jelas berubah menjadi lebih konkrit.
Membuat anak menjadi pribadi penyayang dan penuh cinta kasih terkadang tidak mudah. Tidak diajari saja anak bisa memukul dan menyakiti temannya. Oleh sebab itu, salah satu cara menumbuhkan sifat penyayang pada anak bisa dengan menyayangi menyayangi hewan peliharaan. Salah satunya kita bisa mengajak anak- anak berkunjung ke peternakan sapi. Disana kita bisa mengajak anak- anak untuk memberi makan sapi- sapi yang ada dipeternakan,ada juga yang berani memegang sapi.Pada saat kegiatan berlangsung kita bisa sambil memberi penjelasan kepada anak bahwa kita harus menyayangi binatang karena binatang adalah makhluk ciptaan Tuhan yang harus kita sayangi dan kita rawat.
Pada kegiatan outing class ini diharapkan mampu memberikan pngalaman langsung dan wawasan kepada anak mengenai penanaman karakter kasih sayang dan karakter kepedulian terhadap semua makhluk hidup. Dengan kegiatan outing class berkunjung ke peternakan sapi juga diharapkan dapat menumbuhkan dan membentuk karakter anak untuk lebih peduli dan menyayangi binatang.
Sekian dan terima kasih,semoga bermanfaat
Penulis Wahyuning Nusantari,S.Pd Guru TK Trisakti, Kec. Grabag, Purworejo – Jateng
