Pada Media PAPINKA (Papan Pintar Angka) dalam Pengenalan Lambang dan Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Usia Dini.

Pada Media PAPINKA (Papan Pintar Angka) dalam Pengenalan Lambang dan Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Usia Dini

RadarJateng.com, Pendidikan NAEYC (National Assosiation Education for Young Children) dalam (Hartati, 2005: 7) menyatakan bahwa anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang 0-8 tahun. Anak usia dini merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (Suyanto, 2005: 1). Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini merupakan individu yang unik dimana mereka memiliki pola pertmbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosional, kreativitas dan bahasa.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang lebih intensif untuk merangsang anak terutama dalam perkembangan dan pertumbuhan anak (Busthomi, 2012: 6). Pendidikan anak usia dini merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan sifat-sifat alami yang dimiliki anak. Untuk membantu mewujudkan pertumbuhan anak tersebut maka diperlukan media pembelajaran yang berbentuk alat permainan, karena prinsip belajar di TK adalah bermain sambil belajar. Dengan diadakannya kegiatan bermain maka anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.

Permendikbud No 146 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 (K-13), menyatakan bahwa dalam upaya membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat enam program pengembangan yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Salah satu program pengembangan anak usia dini yaitu perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif pada anak sangat penting agar anak memiliki kemampuan berfikir ntuk mengolah perolehan belajarnya dan memecahkan masalah. Di dalam aspek kognitif terdapat 3 lingkup perkembangan yaitu belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis dan berfikir simbolik.

Read More

Perkembangan kognitif anak tidak terlepas dari kecerdasan dalam berhitung. Kecerdasan berhitung berkaitan dengan kemampuan mengolah lambang bilangan. Anak-anak yang cerdas dalam berhitung menyukai kegiatan bermain yang berkaitan dengan berpikir logis seperti mencari jejak, menhitung benda-benda dan permainan strategi. Kecerdasan ini sangat penting bagi anak karena dapat membantu dalam mengembangkan keterampilan berpikir dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek kognitif yang perlu dikembangkan adalah mengenal lambang bilangan. Oleh sebab itu kemampuan mengenal lambang bilangan perlu di stimulasi sejak dini. Dengan melalui stimulasi diharapkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan berkembang sesuai dengan harapan.

Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak hanya sebatas pengenalan angka dan dengan menggunakan media yang menoton dan membosankan padahal banyak hal yang bias dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai sepertis, kardus dll.

Pada Media PAPINKA (Papan Pintar Angka) dalam Pengenalan Lambang dan Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Usia Dini

Seperti media PAPINKA (Papan Pintar Angka) berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain, sterofom, kardus bekas, kotak susu, paku dinding, origami, flanel, gunting dan lem.

Cara membuatnya

  • Siapkan sterofom sebanyak 2 buah
  • Lapisi sterofom dengan menggunakan kain flanel
  • Gunting angka 1-10 menggunakan kotak susu lalu dilapisi dengan origami
  • Bentuk dan guntinglah gambar sesuai dengan angkanya lalu dilapisi menggunakan lem
  • Tempelkan gambar-gambar sesuai dengan angka di strofom menggunakan paku dinding
  • Ajaklah anak untuk berhitung sesuai dengan yang diarahkan guru mrnggunakan papan pintar angka (PAPINKA

Cara Penggunaanya

  • Guru mengajak anak bermain di luar kelas
  • Guru menyiapkan papan pintar angka yang akan digunakan oleh anak
  • Ajaklah anak bermain/berlomba mengambil angka sesuai arahan guru bisa dengan melompat, berlari dan lain-lain
  • Setelah anak mendapatkan angka sesuai dengan arahan guru, minta anak untuk mencari gambar dan ditempelkan ke papan pintar angka menggunakan paku dinding
  • Ajak anak berhitung bersama-sama, apakah gambar yang ditempelnya sudah sesuai dengan angkanya

Keunggulan media kartu angka antara lain sebagai berikut:

  • Melalui permainan papan pintar angka anak didik dapat segera melihat materi yang akan dipelajari.
  • Permainan papan pintar angka memungkinkan peserta didik memecahkan masalah.
  • Permainan papan pintar angka memberikan pengalaman-pengalaman nyata.
  • Dapat menarik minat anak dan merangsang pengetahuan yang dimiliki anak.

Sedangkan kekurangan media kartu angka adalah sebagai berikt:

  • Penyajian pesan berupa unsur visual.
  • Ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok anak.
  • Memerlukan waktu dan biaya yang banyak

Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan anak khususnya kemampuan kognitif anak dalam mengenal lambang dan konsep bilangan 1-10 sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan media yang monoton, misalnya buku.

Penulis : Shollah Musrifa Dianti, S.Pd, TKIT Baitussalam, Kec. Bandar Huluan – Simalungun – Sumatera Utara

Related posts