Radarjateng.com,KENDAL – Kabar Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang. Tiga mahasiswa dilaporkan meninggal dunia, saat mengikuti kegiatan wisata tubing di aliran sungai Dusun Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (4/11).
Sedangkan tiga mahasiswa lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, relawan dan masyarakat sekitar.
Dari informasi yang dihimpun, Keenam mahasiswa tersebut diketahui tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut. Kegiatan wisata tubing yang awalnya menjadi ajang rekreasi dan kebersamaan, berubah menjadi tragedi saat arus sungai mendadak deras dan menyeret beberapa peserta.
“Ya awalnya airnya tidak sederas itu. Tapi tahu-tahu air sungai mendadak deras alirannya dan mengakibatkan 6 mahasiswabUIn mengalami kecelakaan,” ujar Bagus (34), salah satu warga yang menyaksikan di sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak-pihak terkait, baik dari kampus UIN Wali Songo maupun dari petugas.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi dunia pendidikan, bahwa aktivitas lapangan dan wisata edukatif harus selalu didukung dengan perencanaan matang dan mitigasi risiko.
Sebab, kegiatan seperti tubing memerlukan panduan profesional dan pengawasan ketat. Dikarenakan arus sungai bisa berubah cepat, apalagi di musim penghujan. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kondisi cuaca, kesiapan alat pelindung dan pemandu yang berpengalaman.
Kini, suasana duka terasa di kampus UIN Wali Songo. Rekan-rekan korban menggelar doa bersama di masjid kampus, mendoakan para sahabatnya yang gugur dalam tugas pengabdian.
Lebih dari sekadar kabar duka, peristiwa ini mengajarkan bahwa setiap kegiatan pembelajaran di luar kampus perlu mengedepankan prinsip keselamatan dan tanggung jawab bersama, agar semangat belajar dan mengabdi tidak kembali direnggut oleh kelalaian dan kurangnya kesiapan.
Nama-nama Korb4n Menurut Data BPBD Kendal:
Tiga Perempuan dan Tiga Laki-laki.
1. Riska Amelia (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)
2. Syifa Nadilah (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)
3. Nabila Yulian Dessi Pramesti (21/P), alamat Bojonegoro – sudah ditemukan (MD)
.
4. Muhammad Labib Risqi (21/L), alamat Pekalongan – sudah ditemukan (MD)
5. Muhammad Jibril Asyarofi (21/L), alamat Jepara – belum ditemukan
6. Bima Pranawira (21/L), alamat Gresik – belum ditemukan
.





