Mengenalkan Jajanan Tradisional Khas Jawa ( Gethuk Telo ) pada Anak Usia Dini.

Mengenalkan Jajanan Tradisional Khas Jawa ( Gethuk Telo ) di TK Dharma Wanita Persatuan Tenaru, Gresik – Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Negara Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam, salah satunya kekayaan budaya kuliner di setiap daerahnya. Namun, saat ini kebanyakan anak-anak cenderung memilih makanan cepat saji daripada makanan khas Indonesia. Karena menurut mereka makanan Indonesia dianggap lebih rendah, tidak enak, kurang menarik dan kurang bergengsi serta kurangnya pengetahuan anak tentang makanan atau kue tradisional. PR kita sebagai orang tua bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk mengajak anak agar mau mengenal makanan tradisional?

Mengenalkan makanan atau jajanan tradisional pada anak usia dini merupakan salah satu cara menjaga kebudayaan dan menanamkan jiwa nasionalisme. Di samping itu makanan tradisional juga kaya gizi dan manfaat karena tidak menggunakan bahan pengawet dan bahan instan.

Antusias anakanak membuat gethuk telo

Mengenalkan jajanan tradisional pada anak usia dini tidak harus dilakukan dengan mengunjungi daerah tersebut. Namun bisa dilakukan dengan membuatnya bersama-sama dengan anak. Kesannya memang agak rumit dan membutuhkan waktu, namun dari proses pembuatan bersama akan terjalin kedekatan dan tentunya akan meningkatkan pengetahuan anak mengenai makanan tradisional, menumbuhkan rasa cinta adat dan budaya, menumbuhkan citarasa budaya sejak dini, serta dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui keterampilan gerakan jari -Jari tangan.

Read More

Pengenalan jajanan siswa tradisional kepada Kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Tenaru yang terbuat dari telo yaitu Gethuk Telo. Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak tema tanaman dengan sub tema umbi-umbian. Bahan-bahan yang digunakan yaitu ketela rambat, gula, dan parut kelapa.

Proses pembuatan gethuk telo.

Cara membuatnya cukup sederhana, ketela yang sudah dikupas dan dikukus ditumbuk dengan menggunakan lumpang kayu. Pada kegiatan ini anak-anak secara bergantian menumbuk ketela yang sudah disiapkan. Setelah cukup lunak kemudian hasil tumbukan diampur dengan gula dan diuleni sampai gula tercampur rata. Pada tahap akhir adalah terbentuk. Anak-anak diberi kebebasan membuat bentuk sesuai keinginannya.

Harapan kami sebagai pendidik melalui kegiatan ini selain meningkatkan kemampuan motorik halus anak juga dapat meningkatkan daya fikir anak usia dini yakni anak-anak bagaimana mengetahui proses mempengaruhi hasil dan menciptakan hasil karya melalui berbagai macam bentuk. Dan Alhamdulillah anak-anak suka dan doyan dengan hasil karya mereka.

Oleh, Ita Rohimah, S.Pd Guru TK Dharma Wanita Persatuan Tenaru, Gresik – Jawa Timur

Related posts