Peningkatan Keaktifan dan Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menggunakan Media Interktif Kahoot! dan Metode Window Shopping.

Ibu Atin Suhertin, S.Si Guru SMK YPWKS Cilegon, - Banten

RadarJateng.com, Pendidikan- Proses pembelajaran, khususnya pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan  akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa aktif dan mandiri. Salah satu ciri kebermaknaan dalam proses belajar mengajar adalah adanya keterlibatan siswa. Partisipasi merupakan suatu sikap berperan serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan (Hartono dalam Tutik Ningsih, 2006:2).

Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa proses belajar mengajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang berlangsung di kelas sebenarnya telah melibatkan siswa, misalnya siswa mendengar guru menerangkan, membaca dan mencatat pelajaran yang diberikan. Tetapi sebagian besar siswa yang terlibat, justru jarang mengajukan pertanyaan atau mengutaran pendapatnya walaupun guru telah berulang kali meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas. Selain itu, banyak siswa terlihat tidak percaya diri mengerjakan soal-soal latihan dan baru akan mengerjakan setelah soal selesai dikerjakan oleh guru atau siswa lain sehingga hal ini sangat menunjukkan ketidakmandirian siswa. Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan tidak dapat dikuasai hanya dengan mendengarkan dan mencatat saja, masih sangat perlu partisipasi siswa dalam kegiatan lain seperti bertanya, mengerjakan latihan dan praktik,mengasah kepercayaan diri, mengedepankan inisiatif dan pemunculan ide atau gagasan.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, para guru harus terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode yang bervariasi. Salah satunya dengan metode Window Shopping  dan didukung oleh media interaktif Kahoot.

Read More

Model dan metode pembelajaran yang menarik akan sangat berpengaruh untuk meningkatkan keaktifan siswa apabila didukung oleh media pembelajaran yang menarik juga, terlebih jika menggunakan media pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi. Salah satunya adalah metode pembelajaran Window Shopping yang disatukan dengan media interaktif berbasis permainan yaitu Kahoot.  Kedua hal ini sudah terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di kelas XI Manajemen Perkantoran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning,  metode window shoopping dan media interaktif kahoot.

Suasana kegiatan belajar mengajar di SMK YPWKS Cilegon, – Banten

Metode pembelajaran window shopping mampu menciptakan pembelajaran menyenangkan. Karena metode pembelajaran ini mampu untuk memfasilitasi karakter siswa yang berbeda. Istilah tersebut sering kita pahami sebagai suatu aktivitas seseorang ketika pergi ke mall atau pusat pertokoan tetapi hanya melihat-lihat barang saja tanpa berniat untuk membeli produk.

Sama hal nya dengan istilah di atas, metode pembelajaran ini juga memiliki konsep yang mirip dalam proses pembelajaran. Window shopping merupakan metode pembelajaran berbasis kelompok yang kegiatannya mengharuskan siswa berkeliling melihat proyek untuk menambah ilmu. Jadi siswa tidak hanya diam di tempat masing-masing ketika proses pembelajaran.

Dalam metode pembelajaran ini siswa memiliki perannya masing-masing. Ada siswa yang bertugas menjaga stand untuk mempresentasikan proyek/hasil diskusi. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lainnya agar bebas berkeliling untuk berdiskusi, menggali informasi atau belajar dari kelompok lain atau belanja ilmu. Hal ini menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak monoton sehingga proses belajar lebih menyenangkan. Kegiatan berbelanja ilmu ini dapat memicu kreativitas, keaktifan dan kemandirian siswa karena dalam penerapannya memungkinkan siswa untuk bertanya, memberikan komentar, saran, dan kritik.

Hal tersebut melatih siswa untuk berpikir tentang sesuatu yang sifatnya pemecahan permasalahan. Metode pembelajaran ini juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari melalui jendela ilmu dari berbagai kelompok dan dilakukan secara aktif dan mandiri sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Metode pembelajaran Window Shopping tersebut disukai para peserta didik di kelas XI Manajemen Perkantoran, salah satunya Ummy Lestari. Ia mengatakan, Window Shopping merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan. “Jadi setelah diskusi kelompok, kami diharuskan presentasi ke berbagai kelompok yang mendatangi stand hasil diskusi kami, kami juga harus mampu menjelaskan dan memberikan balasan komentar. Lalu ada yang jaga stand, dan sisanya berkeliling ke kelompok lain untuk melihat proyek kelompok lain,” katanya. Ia juga menyukai metode pembelajaran yang dapat bergerak dan tidak hanya duduk yang diterapkan saat pelajaran PKK & KWU ini. “Kami juga keliling untuk belajar supaya tidak jenuh saat belajar,” ujar Ummy.

Metode pembelajaran Window shopping yang memang sudah menyenangkan, akan lebih maksimal jika didukung dengan penggunaan media interaktif Kahoot yang merupakan media pembelajaran interaktif berbasis teknologi permainan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang sehingga menuntut kita untuk memiliki kemampuan dasar berkaitan dengan konsep digital itu sendiri. Kemampuan penggunaan media digital untuk mendukung pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini.

Antusias belajar murid – murid SMK YPWKS Cilegon, – Banten

Kahoot merupakan aplikasi pembelajaran bentuk game online berupa kuis. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, aplikasi ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran yaitu untuk pelaksanaan kuis atau test, penguatan materi, tugas dan juga ulangan harian. Permainan Kahoot ini menekankan gaya belajar yang melibatkan peran aktivitas belajar peserta didik melalui partisipasi dengan rekan-rekan sejawatnya secara kompetitif terhadap pembelajaran yang sedang dan telah dipelajarinya. Permainan ini membuat siswa bersemangat dalam melakukan kompetisi di antara sesama siswa.

Permainan ini memiliki tantangan dalam menjawab soal-soal lebih cepat dan lebih akurat. Maka siswa akan mendapat skor tinggi. Sistem penilaian aplikasi ini akan merangking nilai siswa kedalam 5 peringkat teratas. Semakin cepat dan benar dalam menjawab maka akan mendapat poin semakin banyak maka akan menjadi yang terbaik. Guru pun dapat melakukan pengecekan jawaban siapa saja yang benar dan salah. Pada tampilan siswa juga akan muncul hasil jawaban yang telah dia jawab.

Kahoot digunakan untuk menjadi media yang mengetes kemampuan siswa dalam memahami materi melalui pre-test  dan post-test  yang dilakukan secara menyenangkan namun tetap tidak meninggalkan esensinya dalam membuat pemetaan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Pada akhirnya, penggunaan metode pembelajaran window shopping dapat membantu meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar siswa dalam memahami materi pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang dikuatkan dengan evaluasi belajar disetiap pertemuan berupa pre-test  dan  post test yang menggunakan media interaktif Kahoot yang juga sama menyenangkannya.

 Oleh : Atin Suhertin, S.Si Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK YPWKS CILEGON – Banten

Related posts