Pentingnya APE (Alat Permainan Edukatif) Bagi Anak Usia Dini.

Anak memainkan boneka sebagai alat permainan edukatif

RadarJateng.com, Pendidikan APE berupa benda yang berfungsi memberikan rangsangan/stimulus agar bisa memahami sesuatu dengan bermain baik menggunakan tenologi modern ataupun tradisional dengan kata lain APE merupakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan bermain yang mengandung nilai pendidikan(edukatif)dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan Anak.

Jenis-jenis APE untuk anak usia dini yang dikembangkan diantaranya berdasarkan alat permainan yang diciptakan oleh para Ahli yaitu,Maria Montessori,George cruissenaire,Peabody dan Froebel.APE Jenis ini banyak ditemukan dilembaga pendidikan Anak usia dini diindonesia,APE sangat penting sekali bagi anak usia dini untuk mengembangkan keenam aspek perkembangan yaitu,Nilai Agama dan Moral,Fisik motorik(Kasar dan halus),Bahasa,Kognitif,social emosional dan seni.

Jenis-jenis APE(Alat Permainan Edukatif)

Read More

APE untuk kemampuan Berbahasa PEABODY, APE yang dikembangkan oleh kakak beradik Elizabeth Peabody yang terdiri dari atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh  P.Mooney dan joey yang memberikan program pengetahuan  dasar yang mengacu pada aspek pengembangan Bahasa,tema-tema yang dipilih harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak

APE ciptaan Montessori, beberapa APE ciptaan Montessori adalah puzzle berbentuk geometri,jenis APE yang telah dikembangkan didindonesia yang berakar dari konsep Montessori diantaranya papan berbentuk bidang1 dan papan berbentuk bidang 11,serta kantong keterampilan tangan untuk melatih kemandirian

Balok Cuisenaire, George cruisenaire menciptakan balok cruissenaire untuk mengembangkan kemempuan berhitung pada anak,pengenalan bilangan,dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar

APE ciptaan Proebel, memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blikdoos ,Balok blok doos dikenal dengan istilah kotak kubus dalam program pendidikan belajar membaca.

Boneka jari, boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah bertiras,tujuan boneka jari untuk mengembang kan bahasa anak,mempertinggi keterampilan dan kreativitas anak,mengajak anak belajar bersosialisasi dan bergotong royong disamping melatih keterampilan jari jemari tangan

Anak memainkan balok sebagai alat permainan edukatif

Puzzle, permainan ini dari tripleks yang terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama satu bagian dibuat lukisan sederhana,triplek dipotong menjadi 10-12 keping,tujuannya,agar anak mengenal bentuk,melatih daya pengamatan dan daya konsentrasi anak,serta melatihjarijari anak,permainan ini untuk anak usia 5-6 tahun.

Kotak Alfabet, Kotak ini berisi huruf-huruf alphabet yang dibuat diatas potongan karton duplek berukuran 5×5 cm,permainan ini dibuat untuk anak yang berumur 5 tahun yang sedang belajar membaca.tujuan permainan ini agar anak mengenal huruf,menumbuhkan gaira atau semangat belajar ketika membentuk kata-kata.

Kartu lambang bilangan, Kartu ini bertuliskan angka 1sampai 50,artu ini terbuatdari bahan kertas duplek berukuran 5×5,permainan ini untuk anak umur 5-6 tahun,tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal lambing bilangan dan belajar berhitung

Puzzle jam, terbuat dari tripleks ukuran 20x30cm,sesuai untuk anak 5-6 tahun,papan ini terbuat dari bahan yang sama diberi gambar sebuah jam lengkap dengan jarum penunjuk,tujuan permainan ini agar anak mengenal waktu dan mengenal lambing bilangan,mengatur angka-angka membentuk deretan sesuai arah jarum jam.

Kartu pasangan, terbuat dari bahan kertas duplek berukuran 8-10 cm,setiap kartu diberi gambar secara berpasangan,tujuan permainan ini,untuk melatih anak belajar mengelompokkan dengaan cara sederhana,dan anak sekaligus mengenal lambing-lambang benda

Loto warna, permainan ini untuk anak 3-4 tahundibuat dari dupleks atau tripleks,terdiri ari papan loto berukuran 17,5×17,5cm,9 kartu loto terdiri dari 9 macam warna tujuan permainan ini Demikian lah beberapa alat permainan edukatif local yang banyak dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran anak usia dini.

Penulis : Ely Santi, S.Pd Guru TK N 3 Kelurahan Seterio, Banyuasin – Sumatera Selatan

Related posts