Menstimulus Keterampilan Motorik Halus Anak Pada Kegiatan Menempel.

Foto : Kegiatan Menempel TK Aisyiyah Sudagaran - Banyumas - Jateng

RadarJateng.com, Pendidikan Anak usia dini adalah Anak masa prasekolah pada usia 4-6 tahun di mana anak senang bereksplorasi. Pada saat ini anak sering melakukan coba mencoba yang akan memberikan rangsangan terhadap perkembangan berfikir anak. Anak usia dini juga merupakan usia yang penting dalam mengasah berbagai macam keterampilan. Seperti keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Mengasah keterampilan motorik halus sangat penting untuk mempersiapkan anak menulis atau memegang pensil.

Keterampilan motorik halus adalah keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil yang mana gerakan lebih menuntut koordinasi mata dan tangan. Individu yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu karena lebih cepat berkembang dibandingkan individu yang tidak banyak mendapatkan stimulasi ( Rita eka izzaty,2008)

Marliza sebagaimana yang dikutip oleh ( Viliani Rosi Pusparina, 2015) menyatakan keterampilan motorik halus anak adalah aktivitas motorik yang melibatkan otot-otot kecil atau halus yang gerakannya lebih menuntut koordinasi tangan dan mata serta melibatkan koordinasi syaraf otot. Kelompok otot dan syaraf inilah yang nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti meremas kertas, menyobek kertas, menggambar, menempel, menganyam dan sebagainya.

Read More
Foto : Kegiatan Menempel TK Aisyiyah Sudagaran – Banyumas – Jateng

Sumantri mengemukakan pendekatan pengembangan motorik halus anak usia Taman Kanak-Kanak hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berorientasi pada kebutuhan anak

Kegitan pengemangan anak usia dini harus senangtiasa beroriantasi pada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah masa yang sedang membutuhkan stimulasi secara tepat untuk mencapai optimalisasi seluh aspek pengembangan baik fisik maupun psikis

2. Belajar sambil bermain

Upaya stimlasi yang diberikan pendidik terhadap anak usia dini (4-6 tahun) hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan. dengan bermain maka anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan beenda- benda yang ada disekitarnya agar pembelajaran lebih bermakna.

3. Kreatif dan inovatif

Aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilkukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, mengembangkan rasa ingin tahu pada anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru.

4. Lingkungan kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik agar anak lebih betah. Lingkungan fisik juga harus diperhtikan kenyamanan dan keamanan agar anak mudah berinteraksi dengan pendidik atau temannya.

5. Tema

Pemilihan tema hendaknya disesuaikan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, dan menarik minat anak. Penggunaan tema ini dimaksudkan agar anak mampu mengenali berbagai konsep secara mudah dan jelas.

6. Mengembangkan keterampilan hidup

Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk pengembangan keterampilan hidup. Pengembangan keterampilan hidup didasarkan dua tujuan yaitu : (1) memiliki kemampuan untuk menolong diri sendiri (self help), disiplin dan bersosialisasi (2) memiliki bekal keterampilan dasar untuk melanjutkan pada jenjang berikutnya.

7. Menggunakan kegiatan terpadu

Kegiatan perkembangan hendaknya dirancang dengan menggunakan model pembelajaran terpadu dan beranjak dari tema yang menarik minat anak (center of interst) (Sumantri,2005)

Kegiatan motorik halus ini dilakukan sambil bermain agar pembelajaran pada anak lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak. Anak membutuhkan stimulasi yang tepat agar dapat berkembang secara optimal. Stimulasi tersebut dapat berupa bimbingan . namun bimbingan tersebut jangan sampai mengabaikan kebutuhan anak.

Saat kegiatan disekolah guru sering memberikan anak kegiatan menempel dengan berbagai media misalnya media alam dan media buatan. media alam contohnya seperti : biji – bijian, daun kering, ranting – ranting, serbuk gergaji, ampas kelapa, dll. Dan media buatan seperti : kertas warna, plastik berwarna, kain perca, dll.

Kegiatan menempel berfungsi untuk meningkatkan kreatifitas anak dan mengembangkan motorik halus anak serta melatih koordinasi mata dan tangan anak agar lebih berfungsi dengan baik.      Dengan demikian untuk meningkatkan perkembangan 6 aspek perkembangan anak pada anak usia dini kita sebagai guru harus bisa menstimulasi dengan kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran sehari – hari dengan pembelajaran yang kreatif, inovatif, yang bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini dimasa yang akan datang.

Penulis : Erni Widiawati ,S.Pd TK Aisyiyah Sudagaran Kec Banyumas Kab Banyumas – Jateng

Related posts