Memanfaakan Lingkungan Belajar Outdoor Dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Di Sekolah.

contoh permaina outdoor anak ( Foto : sumber google)

RadarJateng.com, PendidikanAnak pada usia tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya. Berdasarkan Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang ayat Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pengelolaan lingkungan belajar merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan manfaat pada anak. Lingkungan belajar adalah suatu tempat atau suasana (keadaan) yang mempengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia (Mariyana, 2010: 17). Menurut Sudono (2006:17) lingkungan pembelajaran dipersiapkan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, minat anak, dan berkesan bagi anak, sehingga timbul rasa keingintahuan anak terhadap lingkungan di sekitarnya. Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar (Husamah, 2013: 3).

Lingkungan belajar terbagi menjadi 2, yaitu lingkungan belajar Indoor dan outdoor. Lingkungan belajar indoor adalah lingkungan belajar yang memang sudah disediakan oleh manajemen sekolah agar digunakan untuk para siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas. Lingkungan luar ruangan merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengembangan dan belajar anak. Untuk itu agar lingkungan belajar di luar ruangan bermanfaat dan secara efektif dapat membantu perkembangan dan pembelajaran, maka hal tersebut harus menjadi hal yang dikelolah secara serius oleh pihak sekolah dan para guru.

Read More

Dalam permendikbud 137 terdapat perkembangan motorik kasar anak usia dini antara lain adalah melakukan gerakan menggantung (bergelayut), menendang sesuatu secara terarah, memanfaatkan alat permainan di luar kelas, melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala dalam menirukan tari atau senam.

Kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan dikembagkan dengan latihan sehari-sehari. Lingkungan belajar di luar ruangan menawarkan tempat khusus anak-anak untuk membangun semua keterampilan ini. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak-anak memiliki porsi yang lebih besar pada masa ini. Hal ini dapat dipelajari dan diperhatikan di masa – masa awal. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan fisik dalam keadaan senang dan dengan suasana yang menyenangkan serta tidak berkopepetisi. Hal ini dilakukan agar anakanak belajar olahraga dengan senang dan merasa nyaman ikut berpartisipasi. Hindari permainan yang memungkinkan seseorang atau sekelompok anak menang dan kelompok lain kalah.

Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan kemampuan fisik sehingga akan bermanfaat untuk kehidupan mereka di masa depan (Mariyana, 2010: 102). Pembelajaran di lingkungan belajar outdoor merupakan pembelajaran dan dikemas dengan kegiatan permainan yang nyata membuat setiap anak merasa senang dan bahagia. Karena melalui kegiatan-kegiatan di outdoor anak dapat bereksplorasi dan juga bisa menemukan hal-hal yang baru, salah satunya dapat mengembangkan motorik kasar anak melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan outdoor. Melalui bermain, anak mampu mengembangkan potensi dan kepercayaan diri. Ketika direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, lingkungan belajar di luar ruangan memberikan konstribusi yang signifikan untuk meningkatkan kepribadian siswa, kecerdasan sosial dan manajemen emosi.

Pihak sekolah juga harus memperhatikan alat – alat permainan outdoor untuk permainan anak yang aman, nyaman dan menyenangkan saat digunakan anak dalam bermain sehingga anak tetap aman dan senang saat bermain.

Penulis : Evi Dwi Rahmawati, S.Pd, Tk Pertiwi Nglaban, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Jatim.

Related posts