UMKM di Kabupaten Kudus mulai bergeliat

UMKM di Kabupaten Kudus mulai bergeliat
Transaksi jual beli di sebuah pameran UMKM di Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dengan tema Geldara (gelaran dagangan rakyat), Rabu (10/11/2021). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

RadarJateng.com, Kudus – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai bergeliat dengan menyelenggarakan pameran di tingkat desa menyusul adanya pelonggaran dari pemkab setempat.

Salah satu desa yang mulai menggelar pameran UMKM, yakni Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus dengan menyediakan 24 gerai.

Menurut Ketua Panitia Pameran UMKM Desa Janggalan Miftahul Huda di Kudus, Rabu, tujuan pameran UMKM bertema Geldara (gelaran dagangan rakyat) untuk memberikan kesempatan berjualan dan motivasi kepada pelaku UMKM agar bisa bertahan pada masa pandemi COVID-19.

Read More

Pameran tersebut sekaligus menjadi ajang promosi kepada masyarakat sehingga pelaku UMKM bisa meningkatkan transaksinya agar bisa bertahan dan bangkit dalam situasi seperti ini.

Meskipun ada kelonggaran, para peserta tetap harus menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, membiasakan diri mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Pameran seperti ini, kata dia, juga bertujuan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Apalagi, di Desa Janggalan terdapat banyak pelaku UMKM mulai di bidang kuliner, pakaian, hingga kerajinan.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Janggalan Reni Yuniati menambahkan baha pameran UMKM ini bertujuan untuk memotivasi para pelaku UMKM agar tetap eksis di tengah masa pandemi COVID-19.

Apalagi, kata dia, Desa Janggalan dalam waktu dekat akan ditetapkan sebagai desa wisata sehingga sejak sekarang membuat program kegiatan yang bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM agar tetap eksis.

Untuk mempromosikan kegiatan yang nantinya menjadi jadwal tetap, lanjut dia, akan membuat peta wisata, termasuk potensi desa yang bisa dinikmati para wisatawan, mulai dari kulinernya, kerajinan hingga busana.

Darmawati, peserta pameran, mengaku senang bisa ikut pameran karena menjadi ajang promosi untuk produk makanan ringan hasil buatan sendiri.

Media promosi, kata dia, memang banyak karena era sekarang bisa melalui perdagangan secara elektronik atau e-commerce melalui Shopee atau lainnya. Namun, promosi secara langsung juga perlu agar usahanya juga cepat berkembang.

“Mudah-mudahan acara seperti ini bisa digelar secara rutin, setidaknya sebulan sekali sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik wisata alternatif karena lokasinya juga dekat objek wisata Menara Kudus,” ujarnya.

Related posts